Sekadar hutan bukit Perhutani
Tanpa sumber air
Tak ada sebaris selokan pun
Apalagi berharap ada curug
Ia hanya bertadah pada hujan
Namun masih ada gubug-gubug
Panggok dalam bahasa lokal
Tapi kau bisa menyebutnya gazebo
Lantas aula kecil yang terbengkalai
Meski belum layak kau salami goodby
Terlebih masih ada bangunan persegi
Nyaris rapat tertutup kecuali pintunya
Dan dua atau tiga pekerja pengelola
Sebagai bukti sampah-sampah tertangani
Organik dan nonorganik tanpa panik
Kau boleh jadi kecewa karena
Tak sebagaimana dulu saat dibuka
Sebagai sarana wisata
Tapi sabarlah dan bersyukurlah
Sebuah aula besar limasan dan
segenap pernik ikutannya
Terus dibangun untuk menepis
ngungun
Meski mungkin perlu waktu lama
Kita masih layak sematkan asa
Pada lebaran atau semacamnya
Mengekalkan silaturahmi
Dalam momen fitri
Di puncak Karangkitri
BB,28.06.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H