Melainkan hal itu perlu dicermati lebih lanjut. Apa alasan ; apa tujuan ; apa maksud dari apa yang kita temui itu. Setelah semua itu jelas, barulah kita bisa memberikan penilaian terhadap hal itu. Namun tidak sepenuhnya kita bisa menilai sesuatu permasalahan itu benar atau salah, karena segala sesuatu itu bernilai relatif. Ketika segala sesuatu itu tidak memiliki dasar sama sekali, barulah hal itu bisa dinilai dengan pasti.
Yang kedua, pandang setiap permasalahan dari berbagai sudut pandang.
Ketika kita dihadapkan dengan permasalah demi permasalahan, pandanglah semua itu dari berbagai sudut pandang. Ketika seseorang belajar aturan penjumlahan, maka ia akan menilai bahwa 1 + (-1) = 0. Namun berbeda halnya dengan orang yang belajar Nilai Mutlak, ia akan menilai bahwa 1 + (-1) = 2. Dengan kata lain, ketika seseorang memiliki suatu dasar, maka ia akan cenderung untuk menyalahkan (menolak) dasar lain yang berbeda dengannya.Â
Berbeda halnya dengan orang yang mengetahui dua dasar terhadap suatu permasalahan dalam kehidupan, maka ia tidak cenderung untuk menyalahkan perbedaan yang ia dapati selagi ada dasar yang menguatkan kebenarannya. Dan ketika seseorang memiliki banyak dasar, maka ia akan lebih bijaksana dalam menilai suatu permasalahan yang ia temui dalam kehidupan.
Maka dari itu, perhatikan setiap permasalah itu dari berbagai sudut pandang, agar kita tidak terjerumus akan penilaian yang keliru terhadap suatu permasalahan.
Jadi, ketika kita mendapati permasalahan demi permasalah dalam kehidupan jangan langsung menilai hal itu salah atau benar, perhatikanlah hal itu dan telaah, serta kaji apa alasan, tujuan, ataupun maksud dari semua itu. Serta pandanglah setiap permasalahan dari berbagai sudut pandang, agar kita lebih bersikap bijaksana dalam menghadapi permasalahan demi permasalahan yang ada dalam kehidupan.
Semoga bermanfaat. Wassalam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H