Mohon tunggu...
Zulfatun amalina
Zulfatun amalina Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Prajabatan /Guru Bimbingan dan Konseling

Menyanyi, mendengarkan musik dan membaca puisi merupakan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Membangun Profil Pelajar Pancasila Peserta Didik Abad ke-21

12 Maret 2024   14:42 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:42 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Layanan klasikal Bimbingan dan Konseling memanfaatkan media teknologi (Dokumen Pribadi)

Berangkat dari pertanyaan besar bagaimana tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) ?   

Profil Pelajar Pancasila menjadi wujud karakter nilai -- nilai Pancasila yang diharapkan dimiliki peserta didik. Tantangan generasi muda dalam perkembangan abad ke-21 adalah untuk tidak terbawa arus dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Kondisi ini mendorong munculnya berbagai kendala yang menjadi tantangan dalam membangun Profil Pelajar Pancasila pada abad ke-21 yaitu sebagai abad keterbukaan atau abad globalisasi. Berbagai tantangan tersebut membutuhkan strategi yaitu tindakan efektif dan efisien untuk mengatasinya agar tidak menjadi kendala dalam membangun Profil Pelajar Pancasila khususnya pada implikasi layanan bimbingan konseling.

Dalam buku Konsep Dasar Bimbingan Konseling Belajar, Hartinah (2010:1-2) menegaskan bahwa " Dalam menghadapi era globalisasi, guru pembimbing dan tenaga kependidikan lainnya memegang peranan penting dalam menghasilkan manusia -- manusia yang siap menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru pembimbing seyogyanya mampu unuk mempersiapkan peserta didik yang akan hidup di masa yang akan datang dengan tantangan -- tantangan pekembangan IPTEK yang makin besar"

Tantangan yang dihadapi profesi bimbingan dan konseling di abad ke-21 ini diantaranya adalah dituntut untuk mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dan memberi pelayanan kepada peserta didik yang lebih personal dan profesional. Para guru BK di sekolah perlu meningkatkan literasi digitalisasi. Munculnya berbagai perubahan perilaku peserta didik dan gaya hidup seperti kecanduan game online, perundungan, bahkan turunnya moral akibat perkembangan teknologi.

Implementasi layanan BK yang bersifat komprehensif sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka, yaitu berpusat pada peserta didik untuk mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh yang meliputi aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Dengan demikian. Setiap komponen layanan sudah disertai dengan rencana dan implementasi yang terintegrasi dengan pencapaian profil pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila menjadi tujuan jangka panjang dan memayungi keseluruhan layanan bimbingan dan konseling dalam mewujudkan peserta didik menjadi pembelajaran sepanjang hayat, yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sejalan dengan hal tersebut program inovasi pelayanan konseling hendaknya diselaraskan dengan revolusi pendidikan berupa keterampilan baru yang diwujudkan melalui program layanan Bimbingan dan konseling untuk merumuskan formula inovasi pelayanan konseling yang kreatif dan inovatif. Tentunya perlu melakukan asesmen kebutuhan sebelum merancang inovasi pelayanan konseling. Dalam rangka mendapatkan informasi kebutuhan sasaran layanan.


Perwujudan profil pelajar pancasila akan menjadi efektif apabila sesuai dengan perkembangan zaman. Berdasarkan hal tersebut guru Bimbingan dan Konseling perlu merancang program pelayanan konseling berupa inovasi Memanfaatkan media digital dan cyber world sebagai 'sahabat', yang dapat dimanfaatkan sebagai media pelayanan yang komprehensif seperti memunculkan pelayanan konseling menggunakan animasi positif, video interaktif, dan memasilitasi klinik konseling virtual yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun oleh peserta didik.

Selain itu inovasi yang juga perlu menjadi perhatian konselor adalah mewujudkan program pelayanan konseling yang akan membentuk karakter peserta didik yang kreatif, memiliki semangat juang, dan dapat memanajemen diri. Inovasi yang dilakukan guru Bimbingan dan konseling dimana suatu layanan menjadi sesuatu yang menyenangkan, fleksibelitas, inovatif dan tidak mengekang yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, mencapai kemandirian, dan pembelajaran secara optimal memiliki skill sesuai dengan perkembangan IPTEK dan tuntutan zaman. Tentunya tidak meninggalkan nilai -- nilai Pancasila sebagai identitas Bangsa Indonesia dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Sumber : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun