Mohon tunggu...
Zulfa Tiara
Zulfa Tiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sedang mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Pembuatan Disinfektan Alami dari Bahan Pangan untuk Meningkatkan Kesadaran terhadap Sanitasi dan Higienitas

11 Agustus 2021   02:36 Diperbarui: 11 Agustus 2021   03:10 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang (04/08) Selain menjaga kesehatan melalui konsumsi pangan fungsional, masyarakat juga harus menerapkan pola hidup bersih untuk meminimalisir kontaminasi virus Covid-19. Salah satunya dengan memastikan sanitasi dan higienitas peralatan dan ruangan dengan menyemprotkan desinfektan. Pembuatan desinfektan alami dari bahan pangan dapat menjadi alternatif untuk memperoleh desinfektan yang harganya ekonomis, mudah ditemukan, dan aman untuk pangan.

Dalam kegiatan KKN TIM II UNDIP Periode 30 Agustus -- 12 Agustus 2021, mahasiswa UNDIP mengusung program edukasi pemanfaatan bahan pangan menjadi desinfektan alami untuk meningkatkan sanitasi dan higiene di masa pandemi. Program ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat adanya bahan pangan bersifat antiseptik yang dapat dimanfaatkan menjadi desinfektan alami foodgrade.

Program kegiatan dilaksanakan melalui sosialisasi secara daring di grup Whatsapp dan unggahan Youtube pada tanggal 4 Agustus 2021. Kegiatan sosialisasi berlangsung dengan menampilkan poster mengenai khasiat dari setiap bahan pangan dan video cara pembuatan desinfektan alami kepada ibu-ibu PKK RT 03 di Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Dokpri
Dokpri

Desinfektan alami dibuat dari bahan pangan jeruk nipis dan cuka putih. Jeruk nipis mengandung limonene, flavonoid, dan saponin sebagai aktivitas antimikroba yang efektif membunuh bakteri, kuman, dan virus. Sedangkan cuka putih bersifat asam sebagai antiseptik ringan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

Proses pembuatan desinfektan alami diawali dari jeruk nipis dicuci hingga bersih, kemudian dipotong kecil atau diiris tipis, juga biji jeruk nipis dipisahkan agar tidak tercampur saat dilarutkan dalam cuka putih dan air. Bahan cair yaitu cuka putih dan air disiapkan, dilanjutkan dengan cuka putih dan air dicampurkan dengan perbandingan 1:2. Selanjutnya, perasan jeruk nipis serta sisa kulit jeruk nipis ditambahkan dan diaduk hingga tercampur rata. Cairan desinfektan alami sudah siap dimasukkan ke botol, tetapi sebelumnya harus dipisahkan dan disaring agar tidak tersisa kulit dan ampas jeruk nipis. Cairan desinfektan disimpan di tempat yang kering dan aman.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Adapun respon baik diterima oleh tim mahasiswa KKN UNDIP setelah kegiatan sosialisasi berlangsung. Sambutan hangat yang diberikan para ibu PKK melalui beberapa pertanyaan mengenai cara pembuatan desinfektan alami dari bahan pangan. 

Salah satunya Ibu Wahyu Safitri selaku Sekretaris RT 03 Kelurahan Jatingaleh memberi kesan bahwa program ini mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama di RT 03 Kelurahan Jatingaleh pada masa pandemi Covid-19. 

Harapannya melalui kegiatan sosialisasi mengenai edukasi pemanfaatan bahan pangan menjadi densifektan alami dapat diterapkan oleh masyarakat sebagai upaya menjaga kebersihan diri dan lingkungan di masa pandemi Covid-19.

Penulis: Zulfa Tiara S. R. (Teknologi Pangan/FPP Undip/2018)

Dosen Pembimbing Lapangan: Dra. Puji Astuti, M. Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun