Sebenarnya aku tak tahu harus disebut apa tulisan ini, puisikah atau hanya suara hatiku yang terdengar samar direalisasikan oleh keyboard yang tertekan halus. Aku bukanlah siapa-siapa jika dibanding denganmu, tetapi aku teringat perkataan Ari Lasso yang mengatakan bahwa jika engkau ingin mendapatkan seorang wanita impianmu, kau harus menyentuhnya tepat dihatinya. Lucunya, bahkan kau tak melakukan apapun dan aku terpikat. Magis apa yang terdapat dirautmu? yang terpapar jelas disetiap senyummu? apakah itu hanya perasaanku atau memang engkau sangat mempesona?...
bodohnya aku yang hanya tersenyum malu jika melihat fotomu melintas diberandaku, bodohnya aku yang selalu dan selalu terpikat walau aku tahu sebenarnya aku hanya orang bodoh yang mencintaimu didalam diamku. Kau tahu? di dunia imajinasiku, kau dan aku adalah sepasang manusia yang paling bahagia hanya karena hal sepele, apa itu? hanya karena kita bersama. Karena aku punyamu dan kamu punyaku, itu saja... sangat konyol bukan?
di dunia imajinasiku, kau adalah seorang kaku yang mempunyai hobi memotret segala sesuatu yang kau anggap indah. Kau selalu memotret setiap momen bersamaku, karena menurutmu itulah hal terindah. Sedangkan aku adalah seorang perempuan yang tak henti-hentinya menggodamu dengan leluconku agar kau tertawa, dan hal tersebut selalu berhasil menciptakan seraut senyum terindah itu.
sudahlah, aku sudah bosan dengan dunia imajinasi itu... karena, tiap kali aku memasukinya dan bersamamu, aku tak pernah berani mengajakmu kembali ke dunia nyata. Walaupun di dunia imajianasi kau selalu meminta ikut denganku ke dunia nyata. Percayalah, aku hanya takut kehilanganmu, itulah sebab ku simpan kau di dunia imajinasi yang hanya milik kita berdua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H