Kita Semua Satu!
Naif sekali jika kita merasa kesedihan saudara-saudara kita di Gaza, Palestina, dan itulah persoalan mereka sendiri. Tidak ada hubungannya dengan kita sebagai warga negara Indonesia yang tinggal dibenua lain. Salah besar! Bukan seperti itu seharusnya, sebab Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam mengingatkan kita bahwa sesama muslim adalah saudara, ibaratkan satu tubuh. Walaupun berbeda daerah, etnis, bahasa dan budaya, status sosial, maupun latar belakang pendidikan, kita semua satu. Kita disatukan oleh agama Islam yang berTuhankan Allah subhanahu wata'ala dengan Rasulnya Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam, serta kitab sucinya Al-quran.
Maka dari itu, jika salah satu saudara muslim kita di belahan dunia lain jatuh sakit, tertimpa musibah, atau mengalami penindasan, maka umat Islam yang lain juga ikut merasakan kepedihan tersebut. Seperti halnya didalam satu tubuh, ketika kita menginjak pecahan kaca dengan telanjang kaki, akan menimbulkan gerakan refleks seperti mulut kita secara otomatis berteriak, tangan kita bergerak cepat menekan area yang terluka, dan antibodi tubuh kita segera mulai melakukan pertahanan diri terhadap benda asing yang masuk. Seperti inilah gambaran hadits Rasulullah  shalallahu 'alaihi wasalam tentang tali Ukhuwah Islamiyah.
"Perumpamaan orang mukmin tentang saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya). (HR. Bukhari dan Muslim).
So, bagi kita yang notabene umat Islam yang tinggal di Indonesia, tidak ada alasan untuk hanya berdiam diri dan mengutuk atau mengkritik kekejaman Zionis Yahudi yang memleburkan Palestina. Sekalipun dunia melihat persoalan Gaza tidak lebih dari sebuah bencana kemanusiaan semata. Bagi kami, ini adalah masalah kemuliaan agama. Masalah kolonialisme di negara-negara Islam. Masalah merebut rumah umat Islam. Permasalahan yang mencoreng kehormatan umat Islam. Bukan sebatas kemanusiaan.
Palestina adalah tanah umat muslim. Mereka datang hanya sebagai tamu yang tak tahu diuntung. Untuk itu, diperlukan kekuatan yang besar untuk mengalahkan penjajah Zionis Yahudi. Seperti yang dimiliki oleh pemimpin besar misalnya Muhammad al-Fatih, Salahuddin al-Ayyubi, atau Umar bin Khattab.
Lantas langkah apa yang bisa kita lakukan sekarang? Berdakwah hingga bangkitnya semangat ikhtiar untuk membentengi umat Islam di seluruh dunia. Kita juga bisa memangku aksi solidaritas, menyalurkan dukungan dan bantuan kemanusiaan, mengerahkan pasukan militer untuk memperkokoh perlawanan terhadap Zionis Yahudi, dan menyampaikan bentuk kepedulian lainnya yang menunjukkan dukungan terhadap rakyat Palestina. Satu hal yang pasti: meski jauh di Gaza, tetapi dekat di hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H