Mohon tunggu...
Zulfar Rr.
Zulfar Rr. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pernah jadi blogger dan masih mengaku sebagai blogger. Jarang menulis kecuali jawaban ujian, banyak baca tetapi hanya sepatah dua patah kata blog pribadi saya http://farrachman.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Protes Si Otak Aktif Saat Ia Dipasifkan

23 Desember 2010   17:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:27 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12931238991101620383

Tuntutan kehidupan membuat banyak orang akan melakukan apapun asal memperoleh uang. Asal bisa bekerja dan mendapat uang sudah lah cukup. Uang prioritas utama untuk hidup. Sampai ada pula yang nekat berbuat kriminal agar memilikinya. Terkadang kita melakukan sebuah pekerjaan yang penting, sekali lagi punya uang. Meskipun job tersebut tidak sesuai dengan bakat dan minat kita. Alias terpaksa. "Daripada tak punya uang lebih baik kerja paksa." Oke lah, demi untuk hidup. Tapi apa tidak sayang kalau bakat kita tidak dikembangkan. Pekerjaan yang kita geluti terkadang juga bahkan hampir semua, membuat kita jenuh. Bosan dan tak bergairah karena yang dikerjakan hanya itu-itu saja. Terpaksa lagi. Apalagi bagi seorang pegawai atau kuli (maaf kalau terlalu kasar). Tugas dari Si Bos seperti ini ya akan dikerjakan seperti ini seterusnya. Otak yang dipakai untuk bereaksi terhadap hal-hal monoton akan berkembang monoton juga. Padahal otak manusia bisa terus berkembang lebih dan lebih. Eich, berkembang lebih maksudnya bukan semakin besar ukuran otaknya. Tapi kemampuan berpikir dan menangkap input hal-hal dan pengetahuan baru. Bilamana yang kita lakukan hari ini itu dan besok kemudian lusa dan seterusnya itu juga. Bisa-bisa seseorang yang sebenarnya aktif berpikir akan melemah daya pikirnya. Otak Si Aktif akan Protes saat Dipasifkan. Stress, frustasi, jenuh, bosan sekali, BT dan apalah istilahnya untuk masalah gangguan otak. Ini dia sedikit solusi untuk kita-kita yang menggeluti monoton job. Coba lah hal-hal baru di luar pekerjaan sehari-hari Anda. Cari lah sesuatu yang membuat otak berpikir berbeda. Contohnya pikirkan sendiri biar otak kita berpikir. Nah, ini contohnya. Tak ada salahnya mencoba menulis. Tentunya semua orang bisa merangkai kata dan kalimat jadi paragraf. Asal-asalan menulis juga boleh (contohnya tulisan ini, hohoho). Kuluapkan hasrat berpikirku yang terkekang di kompasiana.com ini. Semoga bisa tulisan ngawur tersebut menambah minat baca dan bermanfaat untuk semua. Sumber gambar: cover album Muse-Absolutions + mobile editing sendiri [caption id="attachment_81507" align="aligncenter" width="300" caption="Seluas langit"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun