Dalam UU cipta Kerja tersebut jelas dipaparkan hal-hal yang merugikan pihak pekerja seperti perihal gaji dan waktu kerja yang tidak sesuai, pelonggaran perekrutan pekerja asing yang nantinya semakin mempersempit peluang kerja untuk pemuda bangsa itu sendiri, aturan perlindungan hak pekerja yang dicabut dan lain sebagainya.Â
Pemuda diharapkan tidak terus terlarut ke dalam permainan yang sudah direncanakan oleh pihak elit, melainkan mampu bangkit dan fokus mengaktualisasi diri di masa pandemi agar lebih berguna untuk masyarakat luas serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru yang adil dan berpihak kepada kemakmuran rakyat kecil.Â
Pemuda juga diharapkan bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19. Hal ini juga diharapkan mampu membuka mata pemerintah supaya lebih tergerak dalam mendengarkan dan menerima aspirasi terhadap problematika yang dirasakan rakyat khusunya ketika pandemi berlangsung dan rasa shock ketika keputusan penetapan UU cipta kerja ini diterapkan secara mendadak tanpa ada sosialisasi dan peran serta rakyat didalamnya.
