Semarang, 13 Oktober 2024 -- Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia, seorang mahasiswa Lantip Universitas Negeri Semarang (UNNES) dari Angkatan 4, berhasil menciptakan media pembelajaran inovatif berupa permainan pencocokan struktur dan cerita pada teks deskripsi. Media tersebut diterapkan di kelas VII H dan VII E di MTs Al Asror, sebuah madrasah yang terletak di Patemon Gunungpati Semarang. Inovasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam pembelajaran teks deskripsi yang sering kali dianggap sulit dipahami oleh peserta didik.
Permainan pencocokan struktur dan cerita yang diciptakan oleh Lantip bertujuan untuk mempermudah peserta didik memahami teks deskripsi melalui pendekatan yang lebih interaktif dan menyenangkan. Dalam permainan ini, peserta didik diajak untuk mencocokkan bagian-bagian struktur teks deskripsi, seperti identifikasi, deskripsi bagian, dan kesimpulan, dengan cerita yang sesuai. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya dituntut untuk memahami materi secara pasif, tetapi juga secara aktif terlibat dalam proses pencocokan dan analisis teks.
Lantip menjelaskan bahwa ide awal pembuatan media pembelajaran ini muncul ketika ia mengamati proses pembelajaran di MTs Al Asror selama melaksanakan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Dalam observasinya, ia menemukan bahwa beberapa peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami struktur teks deskripsi, terutama ketika harus membedakan bagian identifikasi dan deskripsi bagian. "Melihat hal ini, saya berpikir bahwa pendekatan konvensional kurang efektif bagi peserta didik, sehingga saya memutuskan untuk mencoba membuat media yang lebih menarik,".
Permainan yang diciptakan oleh Lantip terdiri dari beberapa komponen utama, seperti kartu-kartu yang memuat bagian-bagian teks deskripsi dan potongan cerita. Peserta didik diminta untuk mencocokkan setiap bagian teks dengan elemen cerita yang tepat, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami alur dan struktur teks deskripsi. Selain itu, permainan ini juga dirancang agar dapat dimainkan dalam kelompok, sehingga peserta didik bisa belajar sambil berdiskusi dengan teman-temannya, yang pada akhirnya meningkatkan interaksi sosial di dalam kelas.
Media permainan yang diciptakan oleh Lantip bukan hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan tren pendidikan modern yang menekankan pentingnya pendekatan interaktif dan kolaboratif. Melalui permainan ini, peserta didik dapat belajar sambil bermain, sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan. Selain itu, permainan ini juga melatih peserta didik untuk berpikir kritis dalam mencocokkan bagian-bagian struktur teks dengan cerita yang tepat.
Dalam jangka panjang, Lantip berharap media permainan ini dapat menjadi model bagi pengembangan media pembelajaran di sekolah lain. Menurutnya, media permainan yang interaktif dan kolaboratif seperti ini dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, tidak hanya Bahasa Indonesia. "Harapan saya, metode ini bisa diadopsi oleh guru-guru lain dan digunakan secara luas, karena terbukti efektif dalam membantu peserta didik memahami materi".
Melalui inovasi media pembelajaran berbentuk permainan pencocokan struktur dan cerita, mahasiswa Lantip UNNES Angkatan 4, telah berhasil memberikan solusi yang efektif dalam pembelajaran teks deskripsi di kelas VII H dan VII E MTs Al Asror. Media ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan media pembelajaran lainnya di berbagai sekolah, serta memotivasi mahasiswa dan pendidik untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H