Mohon tunggu...
zulfaniadrian
zulfaniadrian Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari ketenangan

Hidup dalam dingin Diam dalam gelap Bersahabat dengan bayangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jiwa Yang Membara

29 Desember 2024   15:23 Diperbarui: 29 Desember 2024   16:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duhai jiwa yang membara,
Lepaskanlah, pesona tekad yang menggebu, tuk hadapi semua liku.

Cucuran keringat tak berhenti, demi meraih semua mimpi, memberikan perlawanan, bagai menerjang gempuran badai.

Luka-luka menghiasi diri, menjadi bukti kuatnya jiwa yang menggebu, meski terkadang tumbang sejenak.

Matahari berbisik, membuat api berkobar, terus menerjang badai, sampai titik penghabisan.

Rembulan melihat sambil tersenyum, memberikan kenyenyakan, serta turut mendoakan, semoga mencapai tujuan.

Namun di tengah pertarungan, datanglah suatu keadaan , berupa badai keputus asaan.

Jangan menyerah, hadapilah dengan gagah, sampai datang suatu saat, pasrah menjadi sebuah jawaban.

Ketika pasrah sudah dipilih,  janganlah engkau bersedih, nikmatilah hasil ini, bukti cinta seorang kekasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun