Mohon tunggu...
zulfaniadrian
zulfaniadrian Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari ketenangan

Hidup dalam dingin Diam dalam gelap Bersahabat dengan bayangan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menyelami suatu kata... Apakah arti dari kata nikmat?

24 Desember 2024   22:54 Diperbarui: 28 Desember 2024   21:57 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Faktor yang membuat kita tidak mengenali suatu kenikmatan adalah tidak adanya pengetahuan kita tentang nikmat itu.

 Bisakah anda mendeskripsikan nikmatnya mendapat kesehatan? Atau mungkin nikmatnya masih memiliki umur?...

 Pastinya sulit bukan? Atau mungkin tidak bisa?...  

Jelas sekali bahwa nikmatnya sehat hanya terasa ketika kita sakit.  Nah inilah yang dimaksud dalam perkataan Syekh ibnu Athaillah. 

Maka marilah kita bersama-sama menggunakan segala kenikmatan yang ada pada diri kita untuk beribadah. Karena pada dasarnya ketika kesehatan kita gunakan hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna bahkan dosa, maka kesehatan itu merupakan musibah bagi kita, karena hanya akan menambah siksaan kita diakhirat nanti.

Ketika kalian memaknai nikmat dengan istilah maka kalian akan menemukan sebuah pandangan yang berbeda. Seperti ketika kamu sakit ataupun ditimpa keadaan yang sulit, namun kamu mampu menerimanya dan hal itu malah menjadikanmu dekat dengan Allah, maka keadaan sulit yang sering diartikan sebagai sebuah ujian atau cobaan berubah menjadi suatu kenikmatan. Begitupun sebaliknya, ketika kalian merima kenikmatan, entah berupa rezeki atau yang lainnya, namun anda menggunakannya ke jalan yang menjauhi Allah maka ketahuilah karunia itu  bukanlah sebuah nikmat, melainkan sebuah siksaan (istidraj).

Sekian dari saya, semoga bermanfaat ya...

Jangan lupa untuk memberi saran lewat komentar yaa!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun