Kelompok 05 Bogor Kota KKN-T IPB University dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Bapak Abd. Djamil Husin, S.Si., M.Si. mengadakan acara sosialisasi  pencegahan stunting dan mengenalkan nugget lele sebagai makanan yang bergizi dan sangat baik untuk pencegahan stunting kepada masyarakat. Acara Sosialisasi ini diadakan di Posyandu RW 06, Kelurahan Harjasari, Bogor Selatan dan dibantu juga oleh pihak Puskesmas Lawang Gintung, Bogor dalam penyampaian materinya terkait stunting oleh bidan Khoirunnisa, S.Gz.
Pencegahan stunting ini sangat penting terutama di lingkungan Kota Bogor. Berdasarkan data Penimbangan Balita (BPB) anak balita yang mengalami stunting di Kota Bogor pada februari 2022 tercatat sebanyak 2.723, atau setara 3,74 persen. Hal ini pun masih banyak kasus yang tidak terdeteksi. Sehingga Mahasiswa KKN-T IPB University ikut berperan aktif dalam memberikan informasi kepada masyarakat dalam pencegahan stunting, yaitu membuat program kerja dengan memberikan acara sosialisasi pencegahan stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.
Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
Hasil Riskesdas 2013 menyebutkan kondisi konsumsi makanan ibu hamil dan balita tahun 2016-2017 menunjukkan di Indonesia 1 dari 5 ibu hamil kurang gizi, 7 dari 10 ibu hamil kurang kalori dan protein, 7 dari 10 Balita kurang kalori, serta 5 dari 10 Balita kurang protein.
Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Untuk mencegahnya, perbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayur lokal sejak dalam kandungan, konsumsi asam folat, memberikan ASI Eksklusif dan MPASI. Â Kemudian diperlukan pula kecukupan gizi remaja perempuan agar ketika dia mengandung ketika dewasa tidak kekurangan gizi. Selain itu butuh perhatian pada lingkungan untuk menciptakan akses sanitasi dan air bersih.