Ketika turunan pertama dari fungsi AP yakni 0 kemudian AP akan mengalami peningkatan secara maksimum jadi dari perspektif matematika AP = MP maka MP senantiasa melakukan perpotongan terkait AP dan AP sendiri akan mencapai derajat secara maksimal.
2. Produksi Dua Variabel
Bagian ini dapat dikategorikan sebagai kombinasi faktor produksi variabel guna menghadirkan luaran secara berkesinambungan yang sama di mana untuk kasus tersebut yang terbilang mudah mengarah ke faktor produksi dari mekanisme modal sekaligus tenaga kerja yang dilibatkan di dalamnya. Jadi saat lembaga usaha tertentu hendak melaksanakan peningkatan atas hasil dari produksinya mereka senantiasa mengerahkan penambahan atas dua variabel yang telah dipaparkan sebelumnya berikut contoh dari formulasi persamaannya:
Q= f (L,C)
- Q= Output atau jumlah produksi
- L= Labour atau tanaga kerja
- C= Capital, modal, peralatan (input variabel)
Melalui paparan di atas dapat teridentifikasi kalau kurva isoquant merefleksikan hasil atas produksi yang secara sama dan untuk kategorisasi dari garis isoqost merepresentasikan biaya dalam konteks produksi yang juga dengan kategorisasi sama.
a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Hal ini dapat didefinisikan sebagai perwujudan kurva yang melakukan penggabungan atas input dua variabel untuk menghadirkan output secara sama dalam kadarnya. Adapun bentukannya sendiri mirip sebagai kurva indiference dan tidak termuat garis yang sifatnya lurus ataupun vertikal hingga horizontal.
Kurva isoquant di sini mengantongi sejumlah ciri khas mulai dari kemiripan negatif dan cembung menuju ke titik asal contohnya kurva dengan tidak melibatkan perpotongan, kemudian bisa juga terepresentasi sebagai kurva perpotongan yang mana lebih dekat dengan daerah asal dikarenakan derajat produksi yang terbilang lebih tinggi, jadinya Q₁ < Q2.
b. Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Merepresentasikan sebagai kurva atas pengeluaran biaya yang dilibatkan produsen untuk menghadirkan mekanisme produksi di periode tertentu yang sudah ditetapkan.
Kurva isoqost mempunyai slope negatif yang mana ketika output ditingkatkan hal tersebut harus meninggalkan input dari segi variabelnya begitupun aturan kebalikannya di mana ketika penambahan input dilakukan maka terjadi pengurangan dari aspek outputnya. Penting untuk dipahami bahwa skema produksi ini dapat berlangsung di beberapa periode waktu tertentu mulai dari 10 atau 20 bahkan bisa sampai 50 tahun sehingga keseluruhan produksi yang menjurus pada faktornya memiliki sifat tidak tetap.