Sejak zaman dahulu, manusia selalu hidup berdampingan dengan hewan. Hewan pun dimanfaatkan untuk kepentingan manusia diberbagai bidang, seperti untuk dikonsumsi, dijadikan kendaraan maupun hewan peliharaan. Oleh karena itu, peranan dokter hewan sangat diperlukan untuk menjaga dan memastikan agar hewan-hewan tersebut dapat hidup dengan layak. Kendati demikian, manusia seringkali kurang peduli dengan Kesehatan hewan. Mereka menganggap hewan hanya sebuah objek pelengkap kehidupan manusia, bukan sebagai makhluk yang juga wajib mendapatkan hak yang sama seperti manusia. Pandangan ini juga mengarah kepada dokter hewan yang dianggap sebagai profesi yang tidak terlalu penting dibanding profesi medis lainnya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan sistem kesehatan hewan di tanah air.
Padahal dokter hewan juga bertanggung jawab terhadap Kesehatan dan kesehjateraan manusia. Dokter hewan tidak hanya bertugas merawat hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, tetapi juga memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan ternak yang menjadi sumber pangan, serta menangani masalah kesehatan hewan liar yang dapat mempengaruhi ekosistem. Dalam skala yang lebih besar, mereka berkontribusi terhadap keamanan pangan dengan mencegah penularan penyakit zoonotik (penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia) seperti rabies, flu burung, atau penyakit virus lainnya.
Namun, meskipun demikian, peran mereka tetap diabaikan oleh masyarakat. Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa kesehatan hewan bukan prioritas utama, terutama jika dibandingkan dengan kesehatan manusia. Hal ini ditambah dengan kurangnya pemahaman tentang keterkaitan antara kesehatan hewan dengan kesehatan manusia, yang sering kali diabaikan oleh sebagian kalangan. Dengan fenomena diatas, timbul satu pertanyaan mendasar, kenapa masyarakat mengabaikan pentingnya peran dokter hewan beserta Kesehatan para hewan?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, Penulis melakukan kunjungan ke BWX Pet Klinik Banyuwangi. Saat datang penulis disambut baik dengan dokter hewan yang bekerja di klinik tersebut, yaitu drh. Ageng Ilham yang merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya. Maksud dari kunjungan penulis yaitu untuk mewawancarai drh. Ageng Ilham seputar profesi dokter hewan. Pertanyaan utama yang penulis sampaikan kepada beliau adalah "mengapa msyarakat mengabaikan peran dokter hewan?". drh. Ageng Ilham pun menjawab jika hal demikian disebabkan oleh banyak faktor, yaitu kurangnya kesadaran serta edukasi masyarakat dari masyarakat itu sendiri.Beliau bercerita ketika beliau memutuskan untuk mengambil jurusan Kedokteran hewan semasa kuliah, banyak orang yang mempertanyakan keputusunnya tersebut. Sebagian dari mereka menjawab jika dokter hewan bukanlah profesi yang menjanjikan. Bahkan mereka membandingkan profesi dokter hewan dengan profesi medis lainnya yang menurut mereka lebih menjamin masa depannya. Stigma ini yang menjadi dasar ketidaktahuan masyarakat tentang peran penting seorang dokter hewan
Drh. Ageng Ilham juga menjelaskan lebih lanjut, kurangnya fasilitas dan sumber daya untuk Kesehatan hewan adalah tantangan besar dalam meningkatkan kualitas Kesehatan hewan. selama ini, fasilitas Kesehatan hewan yang lengkap dan memadai hanya tersedia di kota-kota besar. Sebaliknya, daerah-daerah kecil dan terpencil mengalami kesullitan akibat pemerataan fasilitas yang kurang memadai dan jumlah dokter hewan yang terlalu sedikit. Menurut data Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Negara Indonesia memerlukan minimal 50.000 dokter hewan untuk ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia tetapi jumlah dokter hewan yang terdaftar dalam organisasi tersebut hanya berkisar 16.000-18.0000 orang saja. Angka ini tergolong kecil untuk Indonesia yang memiliki jutaan hewan, baik itu hewan ternak, hewan liar maupun peliharaan. Masalah ini diperparah dengan kebijakan pemerintah seringkali lebih fokus pada sektor Kesehatan manusia dan infrastuktur penunjangnya, sementara sektor kesehatan hewan cenderung mendapatkan perhatian yang lebih sedikit. Kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan dan pelatihan dokter hewan serta fasilitas kesehatan hewan menyebabkan profesi ini kurang diminati oleh masyarakat.
Untuk itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan dan mendukung profesi dokter hewan. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perawatan hewan dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, penyediaan fasilitas yang lebih baik dan peningkatan jumlah dokter hewan di daerah-daerah terpencil juga sangat diperlukan. Drh. Ilham Ageng juga menambahkan sudah seharusnya masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak terkait lebih memberikan perhatian kepada profesi ini agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan kesehatan dan kesejahteraan manusia dan hewan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H