Mohon tunggu...
Zulfan Hylmi Mutaqin
Zulfan Hylmi Mutaqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fisip Universitas Siliwangi

membahas terkait isu - isu perpolitikan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waca Simbolik Partai: Membongkar Kekuatan di Balik Lambang dan Ikon Politik.

6 Desember 2023   21:57 Diperbarui: 6 Desember 2023   22:30 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pesta demokrasi, simbol-simbol partai tidak hanya sekadar lambang atau ikon, melainkan juga kendaraan makna yang kuat. Simbolisme politik menjadi bahasa tersendiri, menciptakan wacana yang meresap dalam kesadaran publik. Artikel ini akan mengeksplorasi fenomena wacana simbolik partai, mengupas kekuatan di balik lambang dan ikon yang membentuk identitas politik. Melalui contoh-contoh konkret, kita akan memahami bagaimana simbolisme partai menjadi jembatan antara kebijakan politik dan persepsi masyarakat.

1. Simbolisme dalam Konteks Politik: Simbolisme politik mencakup lebih dari sekadar desain grafis atau warna-warna yang dipilih oleh partai politik. Ini mencakup makna-makna yang melekat, merepresentasikan nilai-nilai, visi, dan identitas partai. Sebagai contoh, lambang pohon hijau mungkin merujuk pada komitmen partai terhadap kelestarian lingkungan, sementara warna merah mungkin mencerminkan semangat revolusioner.


2. Pesan Tersembunyi di Balik Simbol: Terkadang, simbolisme partai juga mengandung pesan tersembunyi yang mungkin tidak langsung terlihat oleh mata awam. Melalui penelitian simbol-simbol tertentu, kita dapat mengungkap strategi komunikasi partai untuk memengaruhi persepsi publik. Misalnya, penggunaan simbol keadilan sosial dapat membangun citra partai sebagai agen perubahan sosial.


3. Identitas Partai dan Dukungan Publik: Simbolisme partai memiliki peran penting dalam membentuk identitas partai di mata masyarakat. Pemilih sering kali membentuk persepsi mereka terhadap suatu partai berdasarkan simbol-simbol yang digunakan. Dengan memahami identitas ini, partai dapat mengarahkan pesan-pesan kampanye mereka dengan lebih efektif untuk mendapatkan dukungan publik.


4. Perubahan Simbolik dan Politik: Tidak jarang, partai politik melakukan perubahan simbolik sebagai respons terhadap pergeseran identitas atau strategi politik. Analisis perubahan simbol dapat memberikan wawasan tentang dinamika dalam politik partai, seperti peralihan nilai atau target audiens. Contohnya, perubahan logo partai yang mencerminkan modernitas dan adaptasi terhadap perkembangan masyarakat.

Dapat diambil contoh untuk partai Gerindra sendiri itu memiliki makna dari logonya,yaitu:

*Segi lima persegi bergaris hitam melambangkan falsafah pancasila dengan dasar merah melambangkan keberanian.

*Di tengahnya terdapat gambar kepala Burung Garuda dengan warna kuning keemasan, melambangkan kemakmuran.

*Menghadap ke kanan, melambangkan keberanian dalam bersikap dan bertindak.

*Kepala Burung Garuda pada lehernya terdapat sisik yang berjumlah 17, terdapat jengger dan jambul berjumlah 8, bulu telinga yang       berjumlah 4, bingkai gambar kepala Burung Garuda persegi 5, yang menyimbulkan tanggal kemerdekaan Indonesia, 17-8-45.

*Di atasnya bertuliskan PARTAI berwarna hitam, di bawahnya bertuliskan GERINDRA berwarna merah dengan tepi tulisan berwarna hitam, di bawahnya lagi tulisan GERAKAN INDONESIA RAYA berwarna hitam.

Partai gerindra lahir pada tahun 2008 dan masih eksis sampai saat ini. Pandangan partai gerindra tak luput dari strategi sendiri dengan kerealitasannya, partai gerindra juga partai yang eksis di kancah nasional dengan peringkat ke 3 ciri khas simbolpartai gerindra bukan hanya di lambangnya saja tetapi partai gerindra juga mempunyai slogan "Salam Indonesia Raya".

Wacana simbolik partai merupakan bagian integral dari pesta demokrasi. Lambang dan ikon politik bukan sekadar representasi visual, melainkan juga sarana efektif untuk berkomunikasi dengan pemilih. Oleh karena itu, memahami simbolisme partai tidak hanya memberikan pandangan lebih dalam tentang identitas politik, tetapi juga membuka pintu untuk memahami dinamika politik yang berkembang. Sebagai pemilih, kita diundang untuk melihat melampaui gambar dan warna, menjelajahi makna di balik setiap simbol politik yang merajai panggung demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun