Malang (13/07/23)
Pondok pesantren telah lama menjadi lembaga pendidikan yang berperan penting dalam membentuk karakter dan akhlak para santri. Selain itu, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan juga semakin menjadi perhatian dalam pengelolaan pesantren. Berangkat dari pemikiran tersebut, tim pengabdian dari Universitas Negeri Malang berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Sabilurrosyad dengan fokus pada pemberdayaan santri melalui pemanfaatan limbah organik berbasis Smart Integrated Cycle guna mendukung ecopesantren.
Tim tersebut adalah para avengers lingkungan yang diketuali oleh Zulfa Mukhlisul Habibiyah dibawah bimbingan Dr. Heni Masruroh, S.Pd., M.Sc. Adapun anggota tim avangers adalah Dewa Putra Cisnaulin, Widya Nur Hidayati, dan Fina Kharisma Musallamah.
Selama kurang lebih 3 Bulan tim avangers melakukan koordinasi dan kerjasama dengan para santri pondok pesantren sabilurrosyad untuk mengimplementasikan kegiatan pengabdian ini. Bagaimana jadinya ketika Mahasiswa dan Santri menjadi satu?
Pondok Pesantren Sabilurrosyad merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang terletak di Jalan Candi VI C No. 303, Dusun Gasek, Desa Karang Besuki, Kec Sukun, Kota Malang. Pondok Pesantren Sabilurrosyad telah menerapkan pendekatan Islami dalam segala aspek kehidupan santri. Dalam upaya untuk terus berkontribusi dalam menciptakan pesantren yang berwawasan lingkungan, tim pengabdian dari Universitas Negeri Malang berkolaborasi dalam mengembangkan proyek pemberdayaan santri yang berfokus pada manajemen limbah organik.
Kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk mengedukasi dan melibatkan santri dalam pengelolaan limbah organik dengan pendekatan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Tim pengabdian merencanakan untuk menerapkan konsep Smart Integrated Cycle, yang menggabungkan teknologi cerdas dan metode tradisional dalam mengolah limbah organik menjadi sumber daya yang bernilai tambah. Dengan demikian, diharapkan pondok pesantren dapat menjadi contoh ecopesantren yang inspiratif bagi pesantren lainnya.
Dalam tahap implementasi, tim pengabdian memberikan pelatihan dan pembekalan kepada para santri mengenai pemisahan dan pengumpulan limbah organik di lingkungan pesantren. Selanjutnya, limbah organik tersebut dijadikan sebagai pakan maggot yang nantinya menjadi pakan bagi hewan aquaponik.
Keberhasilan proyek pemberdayaan ini tidak lepas dari kerjasama yang erat antara tim pengabdian, pengurus pesantren, dan para santri. Pondok Pesantren Sabilurrosyad dan tim pengabdian juga menerima apresiasi dan penghargaan dari lembaga lingkungan setempat karena upaya nyata dalam mendukung gerakan ecopesantren yang semakin berkembang di berbagai wilayah.
Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, tim pengabdian berharap bahwa upaya kolaboratif ini akan berlanjut dan terus berkembang untuk mencapai dampak yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Keberhasilan proyek pemberdayaan ini meneguhkan komitmen pesantren dalam menjalankan peran sebagai garda terdepan dalam menciptakan generasi santri yang peduli lingkungan dan siap berkontribusi dalam menghadapi tantangan ekologis di masa depan.
