Mohon tunggu...
Zulfa MuasarohBinti
Zulfa MuasarohBinti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Zulfa, mahasiswi jurusan Perbankan Syariah

Saya Zulfa, mahasiswi jurusan Perbankan Syariah di salah satu PTKIN di Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merintis UMKM di Tengah Pandemi

9 September 2021   07:50 Diperbarui: 9 September 2021   07:54 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diskusi singkat bersama Mbak Hety|Dokpri

COVID-19 membawa banyak perubahan pada era sekarang. Total kasus di Indonesia sendiri sudah mencapai lebih dari 4,14 juta dengan korban meninggal sekitar 137 ribu jiwa. Di Jawa Timur sendiri kasus tercatat sejumlah 480 ribu lebih dengan korban 28 ribu jiwa. Di Kabupaten Kediri khususnya hingga hari ini telah tercatat sekitar 13 ribu jiwa yang terpapar virus COVID-19 ini. Tentu dengan data tersebut sudah dapat ditarik kesimpulan bagaimana kacaunya sistem perekonomian di Indonesia sendiri karena terdampak pandemi.

Tanpa disadari, upaya dalam menghentikan penyebaran kasus COVID-19 perlahan melumpuhkan sektor perekonomian tiap-tiap daerah di Indonesia. Dengan adanya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, arus kegiatan pelaku bisnispun terhambat. Mulai dari kurangnya pasokan bahan produksi, terbatasnya kegiatan distribusi, dan juga berkurangnya kegiatan konsumsi akibat kondisi keuangan tiap pribadi yang tidak stabil.

Indonesia dihadapkan kepada situasi darurat berupa kelumpuhan ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang sudah masuk sejak hampir satu setengah tahun lalu. Saat ini, seluruh pelaku bisnis di Indonesia dituntut untuk memutar ide kreatif sehingga usaha mereka tetap berjalan walau terdampak pandemi, namun juga tidak memberatkan dari pihak pembeli. Usaha kecil mikro menjadi sorotan baru-baru ini.

Permasalahan-permasalahan yang muncl antar pelaku bisnis juga menambah banyak kecacatan kegiatan perekonomian di Indonesia. Dengan alibi masing-masing guna mempertahankan kehidupan, mempertahankan kehadiran pasar yang mulai menciut, dan masih banyak lagi. Tentu pemerintah perlu menindak lanjuti hal-hal seperti demi kemahsyuran masyarakatnya. Disamping mengandalkan sistem yang sama tidak stabilnya, para pelaku bisnis diharuskan untuk berjuang ditengan pandemi dengan mengeluarkan ide-ide kreatif sebagai seorang produsen guna memuaskan kebutuhan konsumen.

Walau begitu, dalam menghadapi krisis ekonomi, pemerintah beberapa kali mengeluarkan kebijakan seperti pemberian BLT (bantuan langsung tunai), penururnan harga BBM dan tarif air, serta kebijakan-kebijakan lain. Namun untuk pelaku bisnis kelas menengah, pemberian bantuan seperti ini masih dirasa kurang membantu.

Salah satu upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah yaitu dengan mengoptimalkan potensi dalam sektor pariwisata. Kabupaten Kediri dapat dijadikan sasaran wisatawan untuk berwisata belanja dan berwisata kuliner. Kuliner khas Kabupaten Kediri dapat diyakini mempunyai potensi yang besar sebagai daya tarik wisata. Namun kembali lagi, di era pandemi seperti ini kegiatan seperti wisata dan lain-lain ditutup guna mengurangi penyebaran virus, dengan ditutupnya wisata, usaha yang mengikuti lajur pendapatan pariwisatapun ikut lebur.

Di Kabupaten Kediri, tepatnya di Desa Janti, Kecamatan Wates, terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah yang berdiri di tengah pandemi. Orang-orang menyebutnya "Tahu dan Sempol Bakar Mbak Hety". Usaha ini berdiri atas kebutuhan konsumen akan kuiner instan dan sederhana yang terjangkau namun dapan mengganjl perut dengan harga yang tidak menguras kantong. Kebutuhan konsumsi di daerah Kabupaten Kediri membengkak. Pada situasi seperti ini pelaku bisnis mengerahkan segala idenya, pun begitu dengan Hety selaku pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah "Tahu dan Sempol Bakar Mbak Hety".

Sedikit diskusi dengan pemilik usaha ini, ide menjual sempol bakar alih-alih menjual sempol pada umumnya (digoreng dengan baluran telur) muncul karena pandemi yang meumpuhkan berbagai sektor ekonomi. Hety berkata di era seperti ini bahan baku yang diperlukannya hanya dapat diakses di pasar sementara pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat terus diperketat. Harga minyak goreng dan telur terus melesat dan untuk mengurangi biaya produksi, Hety mengemukakan ide sempol bakar yang masih jarang digunakan.

Ide seperti ini tentu tidak langsung diterima oleh konsumen, namun begitu pemilik usaha tetap konsisten menjual dan melakukan promosi dengan banyak penawaran yang menarik. Pada awal pembukaannya, Hety memberi sempol bakar secara gratis kepada tetangga sekitar dan anak-anak kecil yang sering berlalu lalang di depan rumahnya. 

Mendapat banyak rspon positif, akhirnya hingga sekarang Usaha Mikro Kecil Mennegah milik Hety berhasil menghasilkan pelanggan tetap. Karena harga yang diberikan oleh pemilik yang cukup murah, Rp 500-, perbiji sempol dan tahu bakar, pendapatan yang dihasilkan pun tidak menentu. Terkadang, anak-anak kecil yang sering mendatangi warungnya hanya mampu membeli empat tusuk sempol saja yang berarti Hety mendapat dua ribu rupiah darinya.

proses sempol bakar|Dokpri
proses sempol bakar|Dokpri

 Konsistensi dan keuletan pemilik usaha ketika memulai terjun menjadi saksi perjuangan bahwa merintis bisnis itu tidak mudah, apalagi di era seperti ini. Ide ekonomi kreatif perlu dikembangkan, keberanian, dan kesabaran juga diperlukan agar bisnis yang digeluti dapat berjalan melalui masa-masa sulit di tengah pandemi yang melanda Indonesia seperti ini. Diskusi kecil bersama pemilik usaha membuat pandangan pasal bisnis menjadi berbeda. Di sini kepuasan sendiri memang diperjuangkan, namun demi rasa kemanusiaan, jujur harus diutamakan. Membuat konsumen puas adalah tujuan utama pelaku bisnis selain kebutuhan materinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun