Mohon tunggu...
Maunatu Zulfa
Maunatu Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN WALISONGO SEMARANG | Biologi

Annyeonghaseyoo!! KKN MIT DR - 13 UIN WALISONGO 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lebih Praktis dan Cepat! Mahasiswa KKN UIN Walisongo Membuat Inovasi Wedang Uwuh Instan Hasil Taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

4 Maret 2022   10:18 Diperbarui: 4 Maret 2022   11:27 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemasan Produk Wedang Uwuh Instan/Celup (Dokpri)

Di Indonesia terdapat banyak minuman tradisional yang memiliki manfaat bagi tubuh. Sebagai contoh terdapat wedang ronde, wedang jahe, wedang secang, wedang bajigur, dan wedang uwuh.

Wedang uwuh adalah minuman yang berupa dedaunan mirip dengan rempah. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman yang diseduh dan uwuh berarti sampah. Disajikan dengan panas atau hangat, Wedang uwuh memiliki warna merah cerah dan rasa manis serta pedas yang harum. Rasa pedasnya karena jahe dan warna merahnya karena adanya secang. Wedang uwuh adalah minuman khas Yogyakarta.

Wedang uwuh memiliki banyak manfaat, terutama di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Melonjaknya kasus penularan Covid di awal tahun ini tak lepas dari varian Omicron. Omicron menyebar lebih cepat, memiliki potensi infeksi ulang dan menyebabkan serangan pada sistem kekebalan yang dapat mengurangi efektivitas vaksin. Dari grafik rata-rata 7 hari kasus Covid-19  baru yang mereka susun, ditemukan bahwa varian Omicron menyebar lebih cepat daripada varian Delta dalam 30 hari pertama.

Berbagai upaya dilakukan para ahli kesehatan untuk mengakhiri kasus meningkatnya Covid-19. Selain menerapkan budaya 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas interaksi), Menteri Indonesia juga menganjurkan untuk mengonsumsi obat herbal untuk mengurangi obat kimia. Dengan ini mahasiswa UIN Walisongo membuat inovasi wedang uwuh instan/celup yang lebih praktis dan cepat dengan berbagai manfaat seperti membantu mengatasi masuk angin, pegal-pegal, batuk, capek, flu, dan pelega tenggorokan.

Kemasan Produk Wedang Uwuh Instan/Celup (Dokpri)
Kemasan Produk Wedang Uwuh Instan/Celup (Dokpri)

“Pembuatan wedang uwuh instan ini memiliki tujuan memberikan inovasi baru yang praktis karena ditaruh dalam kantong teh dan tinggal diseduh juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan” ujar Moch. Argo sebagai Koordinator KKN MIT DR-13 Kelompok 18.

Nama wedang uwuh digunakan karena tampilan setelah diseduh atau direbus dalam air terlihat berantakan, seperti sisaan atau sampah rempah. Tetapi pada produk kami tidak seperti itu melainkan praktis dan mudah tinggal diseduh saja, karena bahan-bahan rempah untuk membuat wedang uwuh instan dimasukkan ke dalam kantong teh celup. Sehingga tidak membuat tampilannya seperti berantakan.

“Kami juga membuat brosur untuk pelatihan yang ditempel-tempel di sekitar lokasi KKN, kami membuat pelatihan pembuatan wedang uwuh instan tetapi secara tidak langsung karena dilaksanakan secara blended untuk mendukung prokes dan meminimalisir kerumunan” tuturnya kembali.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat wedang uwuh diantaranya terdapat jahe, cengkeh, kayu manis, kayu secang, pala, kapulaga, daun jeruk, daun serai, dan gula aren. Cara membuatnya dengan menghaluskan semua bahan kering yang kemudian dimasukkan ke dalam kantung teh. Wedang uwuh dapat dinikmati dengan cara diseduh dengan air mendidih selama tiga menit, dan wedang uwuh siap untuk disajikan.

Produk Toga Puding Jahe (Dokpri)
Produk Toga Puding Jahe (Dokpri)

Selain wedang uwuh instan kami juga membuat inovasi jahe dari tanaman TOGA yang dibuat menjadi puding dengan memberikan nama “Silky Pudjhe” memiliki manfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, sebagai antibakteri dan virus. Dengan hal tersebut, itulah beberapa inovasi KKN Kelompok 18 dari tanaman TOGA yang kami buat dan memiliki manfaat sehingga bisa digunakan warga sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun