Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tidak Nyambung

11 Februari 2024   00:06 Diperbarui: 11 Februari 2024   00:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat matamu melihat

Ketika dia sedang bicara

Pikiranmu entah ke mana

Lalu kau pun bertanya

Mereka tertawa bersama

...

Jika dipikir ulang

Etika sungguh tak ada

Orang tua diremehkan saja

Pada mertua entah bagaimana

Mungkin hati gelap gulita

...

Berkali-kali diingatkan tetangga

Jangan lagi banyak bicara

Otak itu apa gunanya

Renungkanlah di tengah malam buta

Suatu saat kau juga akan menua

...

Modal dulu entah apa

Diterima dengan tangan terbuka

Kini bagaikan amnesia

Meremehkan setiap kata

Cinta pertamaku  nyata dihina

...

Bagaimana tidak bodoh

Setiap hari hanya di situ

Ngobrol tanpa tujuan

Memuji diri berlebihan

Entah kapan datang keinsafan

Di Perjalanan, 10 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun