Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tenggelam

20 Desember 2023   19:18 Diperbarui: 20 Desember 2023   19:38 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa yang dimiliki

Tak ada berbumbu benci

Dari awal ingin memiliki

Sepertiga jalan telah dilalui

...

Asa makin menggebu

Hati tabah menunggu

Terkadang didera pilu

Nyatanya ada benalu

...

Apalah dayaku

Hanya bisa membantu

Basa-basimu memang tak ada dari dulu

Salahku terlalu berharap padamu

...

Satu hal sangat memicu kecewa

Ternyata di sana telah mendua

Penghubungnya anak tetangga

Selama ini aku dibodohi saja

...

Kini merenda luka

Semua rasa belum sepenuhnya sirna

Hatinya telah ada yang punya

Kebodohan ini sesal sepanjang masa

Di Perjalanan, 20 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun