Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesedihan Berantai

2 September 2023   13:24 Diperbarui: 3 September 2023   19:09 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak mungkin mengubur kenangan

Semua akan terukir dalam ingatan

Andai dulu hati tak diberi peluang

Mungkin tak begini masalah menerjang

...

Tak sedikitpun niat buruk tertanam

Hanya ingin silaturahmi karena ketulusan

Indahnya kata telah tenggelam

Hancur lebur mimpi karena ketidakjujuran

...

Terkuak jua apa yang disembunyikan

Ombak laut telah membisikkan

Langit biru menjadi saksi kebersamaan

Dusta ini sepertinya telah direncanakan

...

Memang takkan ada tuntutan

Tapi nurani dipertanyakan

Memberi hati lalu mendustai

Mengganti tanpa pamit dan basa-basi

...

Hari bahagia telah kau rancang

Sungguh pukulan menyakitkan

Nyata hatimu tidak berjuang

Hanya persinggahan dan permainan

Di Perjalanan, 02 September 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun