Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kala Terbangun di Malam Buta

22 Juni 2023   17:46 Diperbarui: 22 Juni 2023   17:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pikiran  kacau tak menentu

Dirinya tertanam di dalam kalbu

Sesuatu itu apakah mungkin atau tidak

Rencana indah selalu tersimpan

Tak berdaya untuk mengungkapkan

...

Dalam kegelisahan melanda jiwa

Mata terpejam lalu terbangun

Dalam kesepian tanpa rembulan

Tampak kunang-kunang dari jendela

...

Mengambil wudu tenangkan hati

Bermunajat memohon ampun

Untuk semua salah dan khilaf

Berharap ada celah meraih bahagia

...

Hanya satu harapan

Jangan hati salah berlabuh

Jangan angkuh bersikukuh

Hanya karena hiasan dunia telah diraih

...

Bukan gelar dunia  yang diharapkan

Hanya hati dalam kasih sayang

Akhlaq nan indah sebagai panutan

Ilmu didapat tak disalahgunakan

...

Di Perjalanan, 22 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun