Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membasuh Luka

17 Mei 2023   10:17 Diperbarui: 17 Mei 2023   14:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kehadiranmu suatu anugrah

Kerinduan kepadamu tak berhenti

Walau dirimu menyakiti hati ini

Kusadari itu harus dijalani

Mungkin itu takdir Ilahi

...

Pengakuanmu masih tersimpan

Keinginanmu mengabdi di keramaian

Namun kenyataan berkata lain

Terdampar di kesunyian

Dan mulai tergoda nada sendu

...

Hati menanggung siksa

Mata dan hatimu berubah arah

Selama ini terhanyut dalam basa - basi

Bertahap menghilangkan rasa

Tersimpan selamanya dalam kenangan

...

Di Perjalanan, 17 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun