Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dia Lelaki Pemelihara Dusta

8 April 2023   09:26 Diperbarui: 8 April 2023   18:12 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Elok budi bahasa telah memautkan hati

Berlanjutlah kisah ini

Saling bertanya tentang kondisi

Tiada kecurigaan tumbuh di hati

Harapan tumbuh didukung situasi

...

Entah apa yang terjadi

Jantung berdebar 

Jika tak ada komunikasi dalam sehari

Rasa sayang dan iba tak dipungkiri

Bagaikan anak lahir dari rahim sendiri

...

Diutarakannya isi hati

Walau hanya melalui pesan

Semua itu tentunya tersimpan

Untuk nanti disampaikan

Kepada buah hati di perantauan

...

Waktu terus berjalan 

Desakan telah memudarkan

Segala harapan kini kau singkirkan

Berkelok tanpa pemberitahuan

Menutup diri penuh kebohongan

...

Di Perjalanan, 08 April 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun