Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meradang

25 Januari 2023   00:41 Diperbarui: 25 Januari 2023   00:45 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setumpuk benci

Masih tersimpan rapi

Entah sampai kapan

Kotoran belum disingkirkan

Tiada makna suatu jalinan

...

Harapan salah

Jiwa tak ramah

Sering berbuat ulah

Hidup begitu susah

Belum menuai berkah

...

Untuk ayah dan ibu

Maafkan anakmu

Kisah ini begitu pilu

Kecewa  nan memuncak

Bahagia telah diinjak

...

Mulut manis di awal

Jiwa semakin garang

Hanya berujung sesal

Semua terkuak jua

Tuhan tempat berserah diri

Tampunik, 23 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun