Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takdir

9 Desember 2022   22:51 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:27 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Datang penuh kelembutan

Dengan sejuta olahan kata

Jiwa ini rasa terpukau

Siang dan malam dalam pikiran

Rajutan hati tak mungkin lepas

...

Santun nan luar biasa

Hingga orang tua menerima

Asal bahagia anak semata wayang

Sampai jualah di pelaminan

Tersimpan harapan dan impian

...

Namun dalam perjalanan waktu

Rasanya diri seperti tertipu

Muncul semua yang dirahasiakan

Hati busuk dan tamak semakin nyata

Lara menyelimuti raga dalam kegelapan

...

Segala mimpi telah sirna

Mulut bicara seenaknya

Niat itu semakin nyata

Leluasa seolah kaya

Bercermin diri hampir tak ada

...

Setengah abad lebih 

Menempuh jalan hidup

Waktu hanya tersia-sia

Merasa diri selalu benar

Tak bisa lagi diingatkan

...

Sungguh kasihan 

Buah cinta minim kasih sayang

Hanya doa dalam kesabaran

Tabah dengan keadaan

Tuhan pasti memberi jalan

...

Tampunik, 09 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun