Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Derai Kisah

9 November 2022   08:09 Diperbarui: 9 November 2022   08:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu terus berjalan

Matahari masih berputar

Keringat terus dipacu

Meraih kenangan hidup

Denyut jantung mendengar nada

...

Luka hati tak berdarah

Semua kisah tersimpan rapi

Lantunan nada hidup penuh kisah

Kicauan muncul karena mata

Terkadang telinga menjadi perih

...

Makin lama makin tajam

Lama berjalan tidak jaminan

Untuk menjadi lebih baik

Bahkan makin suka menikam

Tanpa pikir kata meluncur

...

Di sisa waktu yang masih ada

Sewajarnya mulai berbenah

Cukup sudah memuji diri

Tajam jangan di sisi salah

Nanti akan menusuk diri

...

Tampunik, 9 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun