Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati Nan Tertikam

29 Oktober 2022   23:19 Diperbarui: 29 Oktober 2022   23:37 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mulut kasar tak beraturan

Uang lenyap tak jelas tujuan

Tanggung jawab sirna

Kerja hanya topeng belaka

Bulan ke bulan hanya bayar hutang

...

Jika terdesak tak malu mengemis

Lupa diri tak punya harga diri

Adab telah dikesampingkan

Hilang rasa terima kasih

Budi baik disalahgunakan

...

Hasutan memorak-porandakan

Santun dulu hanya tinggal cerita

Kebencian salah alamat

Wajah sinis penuh dendam

Nurani tak lagi berperan

...

Kasihan ibu nan malang

Harusnya dibalut kebahagiaan

Namun dihadang banyak persoalan

Tersiksa menantu semata wayang

Yang dahulu sayang kini berubah sangar

...

Semoga Tuhan memberi petunjuk

Dalam genggaman cinta-Nya

Menyejukkan hati nan tertikam

Dijauhkan pengaruh iblis dan setan

Senantiasa sabar dalam penantian 

...

Tampunik, 29 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun