Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Tanganku Meratap

13 Oktober 2022   08:20 Diperbarui: 13 Oktober 2022   08:32 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata-kata meluncur

Dalam hitungan detik

Maksud hati mendamaikan

Bukan untuk melawan arus

...

Mengapa begitu lama

Larut dalam lautan duri

Pintu maaf tak terbuka

Hinaan masih bertahta

...

Ikatan cinta porak-poranda

Godaan datang silih berganti

Bahagia belum jua menghampiri

Ujian hidup penuh pembelajaran

...

Badan diri dicaci maki

Lupa diri berkepanjangan

Salah tempat berbagi

Kini hanya menuai pilu

...

Satu hal penghibur raga

Sesudah kesulitan ada kemudahan

Bermuara di sungai bahagia

Penawar hati hanyalah doa

...

Aur, Pekan Kamis, 13 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun