Di mataku dia baik
Punya pikir pelita hati
Di mataku dia tampan
Mungkin karena akhlak penuh pujian
Terpikir hatiku merangkulnya untukmu
 ...
Namun masih sebatas angan
Yang kau cari nyatanya bukan demikian
Akupun tak ingin memaksakan
Walau dirimu aku yang melahirkan
Aku hanya bisa memberi nasehat dan saran
...
Hidup ini bukanlah suatu kesempurnaan
Setiap waktu perlu berbenah dan belajar
Pilihan itu bukan sekadar suka sendiri
Dan juga bukan sekadar berkecukupan
Adab dan ilmu harus menjadi pegangan
...
Melihat tak harus selalu ke atas
Nanti beresiko tersungkur atau salah jalan
Rendah hatilah penuh senyumanÂ
Di setiap langkah memohon rida Tuhan
Suatu saat pesanku mungkin kau renungkan
*
Tampunik, 30 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H