Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remuk

10 Oktober 2020   19:06 Diperbarui: 10 Oktober 2020   19:07 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apapun yang dibisikkan tak lagi kau dengar

Apapun yang dikumandangkan tak lagi kau pedulikan

Rasanya aku hanya membuang waktu 

Keseringan mengingatkanmu mungkin kau bosan

*

Kini ku sudah mulai enggan

Menyampaikan isi hati dan perasaan

Biarlah ku berjalan sendirian

Membahagiakan hati lewat tulisan

*

Mungkin saat ini kau berhati buta

Tak lagi peka dn penuh dilema

Hilanglah semua yang pernah ada

Dihimpit gelombang cinta yang belum nyata

*

Kini takkan ada lagi kata seperti biasa

Sia-sia saja menyampaikannya

Remuk dada karena seonggok kata

Sakitnya sungguh menyiksa jiwa

*

Jika cintamu telah bulat dan pasti

Aku tak akan mencampuri lagi

Maafkan jika ku salah menabur kata selama ini

Nikmatilah peralihan masamu, semoga Tuhan merestui

*

Tampunik, 10 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun