Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan yang Berbisik

1 Mei 2019   07:45 Diperbarui: 1 Mei 2019   10:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sinar mata yang memberi harapan

Tatapan tajam di hati yang lembut

Arogan tersingkir dengan kedipan

Kehendak alam yang tak bisa diprediksi

*

Bisikan yang berbisik

Yang suka mengusik

Hati yang diselimuti cinta

Tak mungkin berbuat sia-sia

*

Mengapa harus mempertahankan

Keangkuhan karena ilmu

Keangkuhan karena rupa

Keangkuhan karena kaya

*

Menyatukan kata dalam bilik rahasia

Malaikat turut mencatatnya

Urungkan niat busuk belaka

Kebahagiaan sejati mengikuti langkah menuju senja

*

Untung dicari

Namun tak bahagia apalah gunanya

Bisikan yang berbisik

Melahirkan berisik

*

Dipuja karena ilmu

Dicerca karena luncuran kata 

Bisikan yang berbisik

Terkadang untung , terkadang membuat merana

*

Pemegang kebenaran

Tak kan goyang

Sekalipun ada bisikan yang berbisik

Tetap teguh pendirian jauh dari polusi kata 

*

Tampunik, 01 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun