Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Petaka Obrolan

14 Desember 2018   16:25 Diperbarui: 14 Desember 2018   17:05 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ruangan ini menjadi saksi

Bahwa kita hanya berdiskusi

Tentang situasi terkini

Walau terkadang senda gurau tak berarti

*

Terkadang kau tak sadar diri

Kalimat rayuan menggoda hati

Akhirnya ketahuan sang istri

Dan akupun diomeli

*

Ku putuskan 

Untuk tidak lagi berkomunikasi

Obrolan itu telah membuat sakit hati

Tak bisa kulupa sampai saat ini

*

Anggap saja kita tak saling mengenal

Apalagi kita sudah berjauhan

Segala obrolan baiknya dimaafkan

Kalaupun berjumpa tegur sapa sengaja ku tiadakan

*

Tak ku duga sampai disidangkan

Hanya karena pesan pendek yang dikirimkan

Selalu terbayang dalam ingatan

Pendamping hidupmu mengundangku untuk memberi penjelasan

Tampunik, 14 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun