Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Kodok

2 November 2018   23:44 Diperbarui: 3 November 2018   00:06 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kegelapan malam

Setelah hujan 

Air sungai membesar

Dinginnya suhu menusuk tulang

*

Jengkrik turut beraksi

Kodok bersahut-sahutan

Di tengah malam yang sunyi

Bergerak menuju pagi

*

Kodok seperti bernyanyi

Punya irama tersendiri

Menemani malam sunyi

Entah di mana bersembunyi

*

Entah kapan kodok berhenti

Menunggu air surut barangkali

Bahagianya mungkin seperti ini

Ibarat pesta di malam hari

Tampunik, 02 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun