Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tukang Pancing

23 Februari 2018   22:40 Diperbarui: 23 Februari 2018   22:46 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bisanya cuma menyoraki saja

Tidur tidak tenang

Mata enggan terpejam

Memikirkan jurus jitu  untuk esok siang

Hati dalam kegelapan begitu kejam

Tukang pancing punya keahlian

Mengumbar kata  penyebab berantakan

Terjadi kehebohan

Prinsipnya diam dalam keraguan

Tukang pancing ibarat penggalan

Menjangkau sesuatu untuk dijatuhkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun