Pertama kenalan
Kedua berteman
Ketiga jadi orang ke tiga
Sungguh luar biasa
Ternyata kemunculanmu memberi petaka
Jiwaku merana
Setelah bahagiaku porak poranda
Olah kerja orang ke tiga
Bahagiaku kini selalu dikawalnya
Entah berapa gaji yang dia terima
Tak adakah pekerjaan lain yang mulia
Dari pada mengurus yang bukan urusannya
Seharusnya cermin selalu dibawa
Agar setiap hari bisa berkaca
Memandang segala sesuatu dengan akal sempurna
Bukan menjadi calon penghuni neraka
Untuk apa sesungguhnya
Membuang energi untuk yang tak berguna
Buanglah kotoran yang melekat di jiwa
Agar panggilan berubah dengan segera
Pintu tobat selalu terbuka
Sepantasnya merubah peran yang ada
Berhenti sebagai perusak bahagia
Mumpung masih ada waktu yang tersisa
Tampunik, 16 Februari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H