Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebut-kebutan

16 November 2017   21:49 Diperbarui: 16 November 2017   21:50 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaca mata hitam terpasang

Helm gelap wajah tak kelihatan

Dalam satu rombongan

Kemanakah tujuan?

Motornya lari begitu kencang

Pengguna jalan lain menghindar ke pinggiran

Takut disenggol motor balapan

Pengendaranya tak berperasaan

Jalanan dikuasai komplotan

Lewat dengan gaya keangkuhan

Tak sadar dunia hanya pinjaman

Hingga leluasa menggunakan jalan

Kenapa ya mereka bisa demikian?

Bukankah kita sama-sama berperan?

Dalam membayar pajak kendaraan dan bumi bangunan

Mungkin mereka lupa mengulang pelajaran

Tak kan datang kesombongan

Mungkin hanya tergoda setan

Lebih baik meningkatkan iman

Melihat kebut-kebutan hadapi dengan kesabaran

Tampunik, 16 November 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun