Gn. Karakatau atau sekarang dikenal dengan sebutan Anak Krakatau adalah satu dari 127 gunung api aktif yang ada di Indonesia. Secara administratif Gn. Anak Krakatau berada di Kab\Kota Lampung Selatan, Lampung dengan posisi geografis di Latitude -6.102LU, Longitude 105.423BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl (Gambar 1).
Secara stratigrafi, Abdurrahman dkk. (2018) membagi Krakatau dalam empat kategori, yaitu Krakatau pra-sejarah, Krakatau Muda, Letusan 1883 dan Anak Krakatau.
Krakatau pra-sejarah diperkirakan meletus sekitar tahun 416 M dan terdiri dari 2 aliran lava dasit, yaitu aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik. Selanjutnya, Krakatau Muda diperkirakan meletus sekitar tahun 1200 M. Letusan ini terdiri dari 3 pusat letusan: Rakata, Danan dan Parbuwatan, dan selama periode letusan ini produk gunung api yang dihasilkan dominan lava.
Kemudian pada tahun 1883 merupakan periode penghancuran gunung api Rakata, Danan dan Parbuwatan yang ditandai dengan pembentukan kaldera tahun 1883, dan menghasilkan produk letusan yang unik. Satuan batuan ini tersebar di ketiga pulau (Rakata, Panjang dan Sertung) yang tersusun dari aliran piroklastik batu apung, jatuhan piroklastik minor, dan endapan yang bergelombang.
Terakhir adalah terbentuknya Gn. Anak Krakatau pada tahun 1927. Gn. Anak Krakatau adalah sebuah pulau gunung berapi yang terletak di tengah kompleks gunung api Krakatau. Gunung ini tersusun dari 18 lapisan aliran lava dan 18 endapan piroklastik.
Sejak terbentuk pada tahun 1927 hingga 2017, Gn. Anak Krakatau yang memiliki ketinggian sekitar 300 m di atas permukaan laut telah meletus setidaknya tiga puluh dua kali, dan menunjukkan kombinasi aktivitas eksplosif dan efusif. Â
Berdasarkan informasi dari MAGMA, saat ini Gn. Anak Krakatau berstatus Waspada (Level II). Pada hari Jumat, 4 Februari 2022 pukul 09:43 WIB, Gn. Anak Krakatau mengalami letusan pada  dengan tinggi kolom abu teramati 600 m di atas puncak ( 757 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi 50 detik.
Referensi:
Abdurrachman, M.; Widiyantoro, S.; Priadi, B.; Ismail, T. Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences 2018, 8, 111. https://doi.org/10.3390/geosciences8040111.
Situs MAGMA ESDM https://magma.esdm.go.id diakses pada Senin, 7 Feb 2022, pukul 05.40 WIB
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI