Gempa yang terjadi di Aceh pagi ini merupakan salah satu gempa yang jarang terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa gempa tersebut terjadi pada koordinat 5.19 LU,96.36 BT sekitar 18 km TimurLaut KAB-PIDIEJAYA-ACEH. Gempa ini berkekuatan kuat dengan magnitudo 6.4Mw yang sumber gempanya pada kedalaman 10 Km. Berdasarkan kekuatan gempa yang dirilis oleh BMKG dan USGS (gambar 1), gempa ini tergolong gempa yang merusak. Hal ini terbukti dengan laporan kerusakan yang dirilis oleh beberapa media online.
Gempa ini kemungkinan dipicu oleh aktivitas Sesar Samalanga Sipopok yang merupakan kemenerusan dari sesar yang mengakibatkan gempa di Takengon pada Juli 2013. Mekanisme fokus kejadian gempa ini adalah sama dengan gempa Takengon Juli 2013 yaitu sesar mendatar (gambar 2). Sesar ini merupakan salah satu sesar yang merupakan pencabangan dari sesar utama Sumatra. Sesar Samalanga-Sipopok telah terpetakan dan posisinya mulai dari wilayah tengah Aceh dan menerus sampai ke pantai utara yang tepatnya di daerah Meurudu.
Sesar aktif yang sepi kemungkinan adanya proses akumulasi energi yang suatu waktu akan terlepas dalam bentuk energi gempa. Hal seperti ini yang menjadi sebuah kekhawatiran kita yang belum siap dengan upaya-upaya mitigasi bahaya gempa bumi. Sehingga menjadi penting untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bahaya gempa bumi untuk mengurangi dampak risikonya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H