Mohon tunggu...
Zulfakriza Z.
Zulfakriza Z. Mohon Tunggu... Dosen - Dosen yang senang ngopi tanpa gula dan tanpa rokok

Belajar berbagi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Melirik Masa Orientasi Mahasiswa Australian National University

28 Juli 2015   04:40 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:41 2851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana kampus Australian National University di Canberra (Kompas.com/ABC)

Bulan Juli adalah bulan penerimaan mahasiswa baru untuk semester ganjil. Walaupun sebenarnya permulaan tahun ajaran di Australia dimulai pada semester genap atau bulan Januari. Tentu saja pada bulan Januari juga ada penerimaan mahasiswa baru untuk jenjang undergraduate, master dan Ph.D. Kampus ANU merupakan salah satu kampus yang bergensi di Negeri Kanguru dan termasuk dalam kategori World Class University. Menurut Times Higher Education, ANU menempati posisi 45 dunia (Sumber).

Sebagai research university, komposisi mahasiswa master dan PhD lebih banyak dibanding mahasiswa undergraduate. Dan kebanyakan dari mahasiswa s2/s3 mengambil program base research. Sehingga tidak mengherankan jika banyak penemuan-penemuan dalam bidang science, engineering, medical, dan art berasal dari kampus ini. Dan setiap penemuan itu dipublikasikan dalam ilmiah dalam jurnal-jurnal ilmiah yang terakredasi dan impact factor yang tinggi.

[caption caption="Koleksi pribadi"]

[/caption]

Dalam masa orientasi mahasiswa baru tentu banyak event dan sesi yang diadakan oleh beberapa unit mahasiswa. Event ini diadakan di Union Court selama lebih kurang 5 hari dengan agenda sarapan pagi gratis, live music dan mini market day. Selain itu setiap mahasiswa baru khususnya mahasiswa internasional dapat menggali informasi dangan bertanya banyak hal pada stand ANU service areas and the ANU Student's Association (ANUSA) and Postgraduate and Research Student's Association (PARSA). Mulai kehidupan di kampus, suasana di Canberra, jalur bus sampai cara dan aturan mengemudi di Canberra.

 

(Sumber foto: www.anu.edu.au)

Suasana seperti ini hampir mirip dengan suasana penerimaan mahasiswa baru di ITB, di mana selama masa orientasi mahasiswa baru disuguhi penampilan musik dan art performance dari setiap unit dan himpunan mahasiswa dalam event Open House Unit (OHU). Sambil menikmati musik setiap mahasiswa baru bisa menggali informasi tentang kehidupan di ITB dan kegiatan-kegiatan dari setiap unit mahasiswa.

Terlepas dari itu semua, ada hal menarik dalam masa orientasi ini. Khususnya untuk mahasiswa baru jenjang master dan PhD. Mereka tidak hanya dibekali untuk menjadi mahasiswa ANU akan tetapi juga disiapkan menjadi peneliti unggul yang memiliki kemampuan problem solving. Saya mencoba menggali informasi dari teman Indonesia baru menjadi mahasiswa PhD di Research School of Earth Sciences -RSES- yang kebetulan satu ruangan kerja.

Selama lebih kurang 4 minggu mulai dari pukul 9.30 - 16.00 secara intensif mereka dibekali perangkat (tools) untuk memulai penelitian. Pembekalan dilakukan di dalam kelas dan dibimbing oleh pemateri yang sangat mumpuni di bidangnya.

Tentu saja hal yang sangat mendasar jika memulai sebuah penelitian adalah membaca literatur dengan cepat dan tepat sesuai dengan bidang ilmu penelitian. Literatur ini beraneka ragam macam, misalkan buku (text book), paper, dan essay ilmiah lainnya. Untuk membaca cepat dan tepat butuh teknik tersendiri dan selama lima hari berturut-turut mereka dibekali dengan budaya akdemik di ANU, perkenalan pepustakaan, cara mengatur waktu, menganalisis dan mengembangkan rumusan masalah (research question), mengenal katalog perpustakaan, strategi membaca, integritas akademik, referensi dan cara menggunakan EndNote. Dan semua materi ini mereka dapatkan di minggu pertama.

Minggu kedua lebih fokus pada penulisan sebuah artikel ilmiah dengan baik dan bebas plagiarism. Sebelum melangkah jauh, ada hal penting yang harus dibekali terlebih dahulu, yaitu bagaimana menggunakan sofware Office dengan optimal. Dan selama lebih kurang 2 hari mereka diperkenalkan cara jitu menggunakan Ms. Office dan lebih mendalam dari yang selama ini saya tau. Mungkin selama ini saya hanya menggunakan 20% dari fasilitas yang ada di Ms. Office. Selain itu, di hari kedua mereka diperkenalkan cara menemukan sebuah argumen dari setiap literatur yang dibaca, dan mendokumentasikan setiap argumen dalam bentuk tulisan ilmiah. Jika sebuah argumen bersumber dari argumen penelitian sebelumnya, maka sebuah keharusan untuk memberikan sumbernya dalam bentuk situasi di awal atau akhir kalimat. Setiap argumen yang muncul harus disusun dalam sebuah paragraf yang runut dan memiliki alur cerita yang tidak menoton. Dan selama satu minggu mereka dibekali untuk melakukan itu semua. Menyusun sebuah dokumentasi ilmiah dalam bentuk makalah ada sesuatu yang penting untuk seorang peneliti. Karena setiap makalah yang dipublikasikan menjadi acuan untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang.

Minggu ketiga fokus pada publikasi. Bagaimana melakukan presentasi dan menulis publikasi ilmiah. Latihan menggunakan Power Point dengan baik dan tepat serta menyiapkan materi presentasi yang menarik dan tidak membosankan. Selain itu mereka juga dibekali bagaimana mendengar dan mendapatkan ide penelitian dari setiap presentasi, poin-poin apa saja yang penting dan perlu dicatat. Sehingga setiap poin itu akan menjadi referensi terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan. Minggu ketiga ditutup dengan latihan menulis sebuai essay yang sesuai dengan topik penelitian yang akan dilakukan.

Minggu keempat, setiap peserta diberi kesempatan untuk menuliskan proposal penelitiannya. Tata cara penulisannya mengacu pada materi-materi yang telah diberikan pada minggu-minggu sebelumnya. Selama satu minggu ini, setiap peserta mendapatkan asistensi untuk berkonsultasi draft proposal penelitian yang akan dilakukan. Tentunya mereka akan mendapatkan masukan yang sangat mendukung untuk menyelesaikan draft proposal dengan baik. Pada tiga hari terakhir, setiap perserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan proposal penelitian di hadapan reviewer. Dan setiap reviewer akan memberikan masukan konstruktif kepada peserta.

Setelah semua pembekalan selesai selama masa orientasi, tibalah saatnya semua mereka akan kembali ke sekolah masing-masing untuk memulai peneletiannya. Tentunya mereka tidak lagi menghabiskan waktu untuk belajar teknik membaca dan menulis naskah ilmiah secara autodidak. Semuanya sudah ada dan tinggal menerapkan dan fokus pada topik penelitiannya.

Sebuah masa orientasi yang sangat produktif.....

Canberra, 28 Juli 2015

(Materi ini disarikan dari Introductory Academic
Program Course Book ANU)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun