Kopi Gayo atau sebagian orang mengenalnya dengan Kopi Aceh. Kopi jenis arabika yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah (pada ketinggian 1000 - 1.700 m di atas permukaan laut). Konon, perkebunan kopi didataran tinggi gayo mulai dikembangkan pada 1908 oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Setelah kemerdekaan lahan-lahan perkebunan kopi dikelola oleh PNP I, kemudian dialihkan ke PT. Ala Silo dan sekarang dimiliki oleh Dinas Perkebunan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
Menyeruput kopi gayo, berarti mencicipi cita rasa kopi kelas dunia. Karena Kopi Gayo telah dinobatkan sebagai Kopi Organik Terbaik Dunia pada International Conference on Coffee Science, Bali, Oktober 2010. Selain itu, sertifikat Fair Trade Certified dari Organisasi International Fair Trade pada 27 Mei 2010 juga disandang oleh Kopi Gayo. Sehingga tidak mengherankan jika Kopi Gayo menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan Aceh Tengah.
Sekarang, tidak perlu jauh terbang ke Aceh untuk menyeruput kopi organik terbaik dunia. Karena sejak Mei 2005 Kopi Gayo telah hadir di Galuh Mas, Karawang. Tepatnya di Ruko Arcadia No. 25 A Galuh Mas, depan RSUD Karawang. Aceh Kupie Karawang, itu nama yang terpampang di depan warung kopinya. Dengan tampilan yang unik bernuasa natural kayu, Aceh Kupie Karawang memberikan suasana yang pas untuk menyeruput citarasa kopi kelas dunia, dan mencicipi masakan khas dari tanah rencong lainnya.
Aroma Kopi Gayo yang menggoda akan terasa saat menapakkan kaki memasuki warung Aceh Kupie. Dengan pilihan kopi hitam dan sanger (khas Banda Aceh) tentu akan memanjakan para penikmat kopi. Belum lagi memandang Abang Pembuat kopi yang sangat cekatan memainkan gayung dan saring kopi. Setiap saring kopi diangkat, aroma kopi akan semakin kentara tercium.
Selain Kopi Gayo, Keude Kupie ini juga menawarkan Kopi Ulee Kareeng. Olahan biji kopi khas Ulee Kareng menjadikannya sebagai bubuk kopi tersohor dari Banda Aceh. Makanya tidak heran, jika ada pelancong ke Banda Aceh salah satu buah tangan yang dibawanya adalah Kopi Gayo dan Kopi Ulee Kareng.
Kedua kopi ini memiliki cara pembuatan dan penyajian yang berbeda. Kopi Gayo biasanya disajikan dengan cara tidak disaring alias tubruk. Sedangkan Kopi Ulee Kareng disajikan dengan disaring. Tentunya sang pembuat kopi memiliki alasan tersendiri kenapa kedua kopi ini harus dibedakan cara penyajiannya. Tapi bagi penikmat kopi sejati, beda cara penyajian beda pula rasanya. Â Â
Sukses Terus Anak Muda......
Sumber Foto:Â https://www.facebook.com/AcehKupieKrw/photos
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H