Mohon tunggu...
Zulfa Izdihar
Zulfa Izdihar Mohon Tunggu... -

Suka nulis hal-hal yang menurut saya menarik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Didikan Buruk Orang Tua Kepada Anak

11 Maret 2017   21:44 Diperbarui: 11 Maret 2017   22:13 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa sih kamu tidak bisa masuk sepuluh besar seperti tetanggamu Dino? Sudah dua semester berturut-turut ia masuk sepuluh besar. Kamu masih saja di peringkat belasan walaupun telah diikutkan les privat.

Contoh memberi motivasi:

Peringkatmu sudah lumayan semester ini, mungkin jika kamu mau berusaha lebih keras, maka kamu bisa masuk sepuluh besar di semester berikutnya. Oh iya, tentu saja ada hadiah untukmu kalau kamu berhasil. Terus semangat ya!

Membiarkan Anak Bermain Tanpa Istirahat

Anak-anak suka bermain. Mereka rela untuk bermain berjam-jam tanpa tidur siang. Membolehkan anak untuk terus bermain sesuai keinginannya adalah izin terburuk yang pernah diberikan oleh orang tua. Jam aktivitas dan istirahat anak sangat berbeda dengan orang dewasa. Mereka harus disempatkan untuk tidur siang—sehingga sore dan malamnya segar untuk belajar atau mengerjakan tugas. Bisa juga si anak belajar dan mengerjakan tugas sekolah terlebih dahulu pada siang hari, sehingga sorenya bisa bermain dan malamnya bisa tidur lebih awal. Minimal, anak harus istirahat selama 8 jam / hari.  

Memberi Telepon Seluler dan Layanan Internet Kepada Anak

Komunikasi adalah hal terpenting. Orang tua karir yang mana ayah dan ibunya sama-sama bekerja pasti sering memberi telepon seluler plus layanan internet untuk anak agar mereka dapat berkomunikasi. Niat tersebut memang baik, namun harus dikaji ulang. Alasan pertama, anak-anak zaman sekarang rentan terhadap internet karena banyak situs dewasa yang dapat leluasa diakses tanpa filter umur. Kedua, mereka akan sering menghabiskan banyak waktu untuk bermain game dari pada susah payah belajar sehingga menjadi malas. Sebaiknya, gunakan telepon rumah untuk memantau keadaan si anak di rumah. Jika si anak akan rekreasi jauh tanpa orang tua (misalnya mengikuti kegiatan study tour sekolah), Anda boleh memberikan telepon seluler tersebut untuk kelancaran komunikasi.

Masalah berikutnya adalah terkadang ada anak-anak yang mempunyai jadwal ekstrakulikuler tak tentu di sekolah sehingga harus menghubungi orang tua untuk dijemput. Anda bisa memberikan handphone dengan alat pelacak agar Anda dapat memantau lokasi anak.

Memaksa Anak Untuk Mengikuti Banyak Kursus

Mempunyai kegiatan di luar sekolah pasti mengasyikkan bagi anak-anak. Mereka dapat mengembangkan bakat non-akademik dan mempunyai teman lain di luar lingkungan sekolah. Sebagai orang tua yang baik, Anda harus memperhatikan apa bakat anak-anak Anda sejak dini sehingga Anda dapat membantu mereka untuk mengembangkannya. Tetapi, banyak orang tua mengikutkan anak-anak mereka ke kelas kursus (seperti kursus balet, gitar, piano, dll) tanpa menanyakan anak terlebih dahulu. Orang tua bersikeras bahwa semua kursus itu untuk kepentingan anak, tetapi tidakkah sebaiknya menanyakan anak Anda tentang kursus yang ia sukai? Jika Anda terlalu egois, anak Anda tidak akan pernah bisa menikmati kelas-kelas kursus tersebut dan bahkan tidak mempunyai kemampuan berarti setelah mengikuti kursus tersebut.

Nah, itulah keenam cara didikan orang tua yang buruk kepada anak. Semoga tulisan ini menggugah hati orang tua yang telah terlanjur melakukan hal-hal di atas. Apabila Anda melakukannya, sebaiknya ubah cara didikan Anda agar tidak menyesal di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun