Saya punya ketertarikan sendiri untuk mengunjungi siapa pun, apalagi yang dikenal baik, bila tahu yang bersangkutan sedang mengelola sebuah usaha. Satu sisi, saya bisa menjalin silaturahmi lagi, lebih-lebih kalau lama tidak bertemu. Sisi lain, saya bisa melihat dan menikmati apa usahanya.
Adalah Alipir Budiman atau di fb dikenal sebagai Aal Alipir Budiman, sahabat yang sudah lama saya kenal. Ketika suatu hari dia mengatakan bahwa buka usaha warung makan, saya pun tertarik. Apalagi sahabat yang saya kenal sejak tahun 1996 itu, gencar mempromosikan warung makannya di media sosial. Nama warungnya dengan menu nasi campur.
Beberapa kali, saya ke warung yang berlokasi di jalan A. Yani KM 7,8, kiri jalan arah ke luar kota, atau beberapa meter setelah Komplek Bun Yamin Resident ini. Takpernah bertemu yang bersangkutan. Sekali pernah makan pertama di warung itu, juga taksempat bertemu. Baru kemarin, Senin, 8 September 2021, saya bisa bertemu dan malah dilayani langsung olehnya.
Bang Alipir, saya biasa menyebutnya demikian, adalah seorang guru matematika di MTsN 1 Kabupaten Banjar. Lulusan Jurusan Matematikan FKIP Unlam tahun 1997 ini, mulai akrab dengan saya ketika dia ikut dalam pementasan puisi "Kotak-Kotak" karya saya di Taman Budaya, tahun 1997. Saat itu, saya dan Bung Eddy Wahyuddin SP punya grup seni bernama "Agape' dan diberikan kesempatan pentas.
Pergaulan saya selanjutnya dengan pria kelahiran Mangkahui, Puruk Cahu, 12 Juni 1972 ini  adalah di dunia keguruan. Lebih intens lagi di dunia . Pada laman tulis menulis inilah kami lebih banyak berbagai pengalaman. Terakhir ketika dan hadir, kami sering berkomunikasi dan saling intip tulisan masing-masing.
Soal buka warung, ternyata Bang Alipir bukan orang baru. Bersama istrinya, pengalaman jual makanan ini sudah dijalaninya sejak tahun 2002. Saat itu jualan nasi itik di Gambut. Tahun 2004 pindah jualan ke Banjarmasin di Jalan A.Yani, samping Masjid Baiturrahim, seberang Pasar Pandu. Di tempat ini masih jualan Nasi Itik.
Tahun 2010 s.d. 2014, ketika Pusat Kuliner di Jalan Tarakan, belakang kantor Gubernur dibuka, Bang Alipir buka warung di sana dengan menu ayam goreng lalapan. Ketika menjadi guru di MTsN 1, Bang Alipir memboyong jualannya di kantin sekolah. Ini dilakoni 2016 s.d. 2020. Ketika pandemi Covid melanda dan sekolah tidak ada kegiatan, akhirnya sejak 2021, buka warung Sahabat itu.
Sekali lagi ini soal silaturahmi. Saya bisa menemu sahabat di yang dikelolanya. Faktor lain, karena saya penyuka nasi campur. Lauknya sederhana, ada dadar dan ikan asin. Ini memang makanan masyarakat Indonesia pada umumnya, khususnya suku Jawa. Namun, itulah kenikmatan dalam kesederhanaan. Anda boleh coba, kalau mau. (Zf)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H