Mohon tunggu...
Zulfaisal Putera
Zulfaisal Putera Mohon Tunggu... Administrasi - Budayawan, Kolumnis, dan ASN

Berbagi dengan Hati

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sinergitas Pelaku Usaha

25 Agustus 2019   22:00 Diperbarui: 26 Agustus 2019   11:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan dari JNE Kopiwriting

Perubahan paradigma dunia usaha di era industri 4.0 ini menjadi setiap pelaku usaha harus menyesuaikan diri, baik dari segi pengelolaan usaha, produksi, pemasaran, sampai menyiasati persaingan. Hal yang paling perlu mendapat perhatian khusus adalah berubahnya pola dan cara belanja konsumen. Perubahan pola dan cara belanja inilah yang mempengaruhi strategi dunia usaha secara keseluruhan.

Era industri 4.0 memang menjadi sebuah tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik saat ini. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif. Era ini menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.

Disruptive innovation adalah inovasi yang menciptakan pasar baru, tetapi mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut. Inovasi ini mengembangkan produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar, umumnya menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama.

Contoh dari disruptive innovation adalah munculnya e-paper. Hadirnya koran harian secara daring (online) ini mengurangi peran koran harian edisi cetak. Bahkan malah mengancam usia edar koran yang selama ini menggunakan kertas itu. Hal ini juga terjadi dengan munculnya Wikipedia, ensiklopedia edisi daring yang menggusur buku ensiklopedia cetak.

Kedua contoh kasus di atas jelas menggambarkan bagaimana disruptive innovation di era industri 4.0 ini, di satu sisi menguntungkan dan di sisi lain merugikan. Menguntungkan karena konsumen, dalam hal ini pengguna, bisa memperoleh semua itu secara mudah, bahkan gratis. Merugikan, walau tidak mutlak, bagi produsen media cetak, lambat laun gulung tikar.

Begitu pula yang terjadi dalam dunia usaha, khususnya yang menyangkut jual-beli. Prinsip jual-beli yang selama ini berlangsung secara tatap muka fisik, dalam era industri 4.0 yang sudah mewakilkan dirinya melalui jaringan internet, berubah menjadi siber-fisik. Hubungan antara penjual -- sebagai penyedia barang dan jasa, dengan pembeli -- sebagai konsumen pengguna menjadi hubungan maya melalui pasar digital.

Dampak yang timbul, tentu ada. Penjual yang dulu harus mempunyai toko atau gudang untuk meletakkan dan menyimpan barang jualannya, sekarang bukan syarat wajib. Bahkan, kebanyakan, yang terjadi, para penjual itu takpunya tempat jualan. Tokonya semata di dunia maya. Ada pun alamat yang dipublikasi hanyalah alamat tinggal penjual. Itu pun hanya admin yang tahu.

Foto : Zul
Foto : Zul
Dalam perkembangannya, toko-toko para penjual itu sudah dilebur ke dalam marketplace atau laman penjualan di dunia maya, yang dibangun dan disediakan oleh pemilik laman. Marketpalace inilah yang memajang barang dan jasa jualan tersebut, mempromosikan, melayani pemesanan para pembeli, menerima pembayaran, dan membayarkannya kepada produsen. Marketplace inilah yang memegang kendali lalu lintas bisnisnya.

Sementara konsumen, sebagai pengguna barang dan jasa, jadinya lebih dimudahkan. Dari proses pencarian dan pemesanan jenis dan harga barang dan jasa takperlu datang ke toko penyedia, tetapi bisa dilakukan hanya melalui gawai di tangan. Begitu pula proses pembayaran, takharus berupa uang tunai. Semua sudah melalui e-money antarrekening.

Yang sangat menggembirakan dalam dunia usaha era pasar digital ini adalah munculnya wirausaha baru (WuB) yang tumbuh dengan usaha kecil menengah-nya (UKM). Mereka adalah para anakmuda, yang pada umumnya masih pelajar dan mahasiswa, yang memiliki keberanian untuk berusaha. Sendiri-sendiri atau bersama melakukan inovasi dalam bisnis yang menguntungkan.

Mudahnya usaha tanpa modal besar, bahkan tanpa modal sama sekali, dan mudahnya proses penjualan melalui marketplace, bahkan melalui akun media sosial pribadi, semacam IG dan Facebook, menjadikan tumbuhnya WuB bagai cendawan di musim hujan. Jika kita melihat di laman penjualan di internet, para WuB inilah yang menguasai pasar.

Di balik ramainya kehadiran WuB dengan UKM-nya di bisnis pasar digital, adalah mulainya muncul dan dipasarkannya produk produk lokal tempat WuB itu berdomisili. Pproduk lokal berupa kuliner, sandang, dan kebutuhan keseharian lain sudah menjadi pasar tersendiri di tengah serbuan pasar impor. Inilah sebenarnya bagian dari kearifan lokal dalam pasar digital di era industri 4.0 ini.

Ada yang sebenarnya juga memperoleh keuntungan dari perubahan pola dan cara belanja di pasar digital ini. Mereka adalah para pengusaha jasa pengiriman. Sudah sama diketahui bahwa kebutuhan akan jasa pengiriman dalam pasar digital ini sangat pesat. Semua produk, terutama barang, telah memanfaatkan jasa pengiriman sangat besar.

Salah satu jasa pengiriman yang sedang giat dan menguasa pangsa pasar jasa pengiriman adalah JNE. Sebagai jasa pengiriman yang sudah sangat lama bermain di bisnis kurir ini, JNE yang berdiri sejak tahun 1990 itu sudah menguasai pasar domestik hingga internasional. Dalam era pasar digital ini, peran JNE makin menguat karena menjadi salah satu jasa pengiriman yang paling banyak dipakai.

Dalam kegiatan JNE Kopiwriting yang digelar di Banjarmasin, 22 Agustus 2019 lalu, peran JNE dalam membantu suksesnya para WuB dengan UKM-nya tampak jelas. Kegiatan yang mengusung tema "Peran UKM Lokal di Pasar Digital" yang menghadirkan langsung Bapak Defi Hariyanto, Pimpinan Cabang JNE Banjarmasin, Bapak Ir. Doyo Pudjadi, Asisten II Pemko Banjarmasin, dan yang mewakili Pemko Banjarmasin, terungkap bahwa ada banyak UKM yang bekerjasama dengan JNE. Ada 300 anggota yang aktif.

Salah satu inovasi yang dilakukan JNE adalah mewadahi para UKM yang bergerak di bidang kuliner. Bidang ini dianggap paling banyak digarap oleh WuB. Inovasi itu melalui Pesona, salah satu produk kreatif yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian produk lokal, utamanya disektor industri makanan. Pesona menyediakan layanan kiriman pemesanan makanan khas dari berbagai kota di Indonesia.

Foto : Zul
Foto : Zul
Kota Banjarmasin yang dikenal kaya dengan produk kuliner menjadi sasaran empuk bagi para UKM untuk dipasarkan. Dengan berlimpahnya pesanan dan pengiriman produk makanan ini, maka peran Pesona JNE menjadi tepat karena jaminan keamanan dikonsumsi, kenyamanan rasa, dan ketepatan waktu pengiriman adalah garansi yang diberikan. Tercatat ada 31 vendor Pesona yang bergabung.

Salah satu produk kuliner yang sudah menikmati layanan Pesona JNE adalah Sambal Acan Raja Banjar. Salah satu UKM yang sukses di pasar digital ini, telah memanfaatkan semua media daring untuk memasarkan produk sambalnya. Dampaknya, produknya menjadi laris manis hingga terus berkembang dan menjadi salah satu produk sambal yang diminati.

Dalam konteks inilah sinergi yang baik terjadi antara pelaku usaha, para WuB dengan UKM-nya dan JNE sebagai penyedia jasa pengiriman, akan makin menguatkan posisi tawar dunia usaha sebuah kota secara nasional dan internasional. Hal yang paling diuntungkan juga dari sinergi kedua pelaku usaha ini tentunya adalah konsumen yang makin terlayani.

Ke depan, sinergi pelaku usaha semacam ini akan semakin liat dan giat dengan makin berkembangnya persaingan pasar digital, terutama dengan masuknya produk asing di marketplace negeri ini. Bagaimana pun, semua pihak bertanggung jawab mengembang amanat agar dunia usaha UKM negeri ini tetap menjadi primadona. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun