Nama saya Zulfahmi, mahasiswa semester 5 jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Pamulang PSDKU Serang. Sebelum memutuskan untuk melanjutkan kuliah, saya adalah alumni SMAN 12 Pandeglang, lulus tahun 2020. Pada saat itu, pandemi COVID-19 sedang melanda, sehingga saya memutuskan untuk menunda kuliah.
Setelah dua tahun menunda, pada tahun 2022 saya akhirnya memilih Universitas Pamulang sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan. Saya merasa ini adalah keputusan yang tepat karena Universitas Pamulang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang untuk mengejar impian tanpa terkendala biaya yang tinggi. Pengalaman kuliah di sini tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga membentuk diri saya menjadi pribadi yang lebih tangguh.
Hari pertama saya kuliah dan mengikuti kegiatan PKKMB, perasaan saya campur aduk antara antusias dan gugup. Sebagai universitas dengan ribuan mahasiswa, keberagaman di Universitas Pamulang sangat terasa. Saya bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah dengan cerita hidup yang unik. Ada yang bekerja sambil kuliah, ada juga yang tinggal jauh dari keluarga demi mengejar pendidikan. Di sinilah saya belajar bahwa persahabatan tidak hanya terbentuk melalui tugas kelompok, tetapi juga melalui saling mendukung dalam menghadapi tantangan hidup.
Salah satu momen paling berkesan bagi saya adalah mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMK Islam Bintang Cendekia. Di sini, saya belajar banyak tentang kepemimpinan, kerja sama, dan bagaimana menghadapi perbedaan pendapat. Kegiatan organisasi kampus seperti PKM menjadi tempat untuk menerapkan teori yang saya pelajari di kelas dalam kehidupan nyata.
Selama perkuliahan, saya bertemu dengan dosen-dosen yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi mentor kehidupan. Meskipun beberapa dari mereka mengajar dengan gaya formal, banyak dari mereka yang memberikan perspektif segar dan mendalam yang membantu saya dalam proses belajar.
Kuliah di Universitas Pamulang tentu tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar bagi saya adalah waktu dan jarak. Kampus saya cukup jauh dari tempat tinggal, memakan waktu sekitar dua jam untuk sampai ke sana. Namun, justru di sinilah saya belajar bahwa perjuangan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan. Banyak pelajaran hidup yang saya peroleh, mulai dari perubahan pola pikir hingga ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan pribadi maupun profesional.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H