Mohon tunggu...
Zulfahmi Hendra
Zulfahmi Hendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hobi saya dalam bidang olahraga dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Review Puisi "Diponegoro" Karya Chairil Anwar

14 Januari 2025   13:15 Diperbarui: 14 Januari 2025   13:15 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chairil Anwar: Sumber https://beritabantul.pikiran-rakyat.com/

Serbu

Serang

Terjang

Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul "Diponegoro" merupakan sebuah karya yang menggambarkan semangat perjuangan dan patriotisme khususnya dalam konteks perlawanan terhadap penjajah.

Puisi ini diawali dengan gambaran kebangkitan semangat dimasa pembangunan yang dimana Pangeran Diponegoro dihadirkan sebagai simbol harapan dan kebangkitan, Frasa "Dimasa pembangunan ini , Tuan hidup kembali" Menggambarkan semangat perjuangan yang tidak pernah pudar bahkan dalam konteks modern.

Didalam puisi tersebut Chairil Anwar menyoroti seorang Pangeran Diponegoro sebagai pemimpin yag tak pernah gentar dalam melawan musuh, diungkapkan dalam frasa yang berbunyi "Pedang di kanan, keris di kiri" dari bait tersebut menggambarkan persenjataan secara simbolis yang melambangkan kekuatan dan keberanian dalam melawan penjajah.

Tidak hanya menyoroti perjuangan saja tetapi puisi ini juga menyoroti pengorbanan, dalam baitnya yang berbunyi "Sekali berani, sudah itu mati" Bait tersebut menekankan bahwa setiap tindakan perjuangan memiliki konsekuensi serius, termasuk pengorbanan nyawa demi kemerdekaan dan tanah air tercinta.

Selain itu juga terdapat bait yang berbunyi "Maju, serbu, serang, terjang" Bait tersebut merupakan seruan untuk bertindak dan tidak mundur dalam menghadapi penindasan, hal itu mencerminkan semangat untuk melawan ketidakadilan

Kesimpulan dari puisi "Diponegoro" Karya Chairil Anwar ini penghormatan terhadap perjuangan yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro dan semua pejuang yang membela tanah air melawan penjajah, Melalui penyampaian menggunakan gaya bahasa Hiperbola Chairil Anwar berhasil menyampaikan pesan tentang keberanian, pengorbanan, dan cintah tanah air dalam mengahadapi tantangan. Puisi ini masih relevan pada saat ini sebagai inspirasi bagi generasi penerus untuk terus berjuang demi keadilan dan kemajuan bangsa. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun