Mohon tunggu...
Zulfa Dwi Muflikhah
Zulfa Dwi Muflikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini

13 Juni 2023   09:53 Diperbarui: 13 Juni 2023   10:01 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan motorik halus memainkan peran penting dalam kemampuan anak untuk melakukan tugas sehari-hari seperti mengambil dan memegang benda, menulis, menggambar, dan menggunakan alat-alat kecil. Artikel ini membahas pentingnya stimulasi dan aktivitas yang mendukung perkembangan motorik halus pada anak usia dini. 

Aktivitas yang terstruktur dan sesuai dengan perkembangan anak dapat membantu memperkuat otot-otot kecil dan meningkatkan koordinasi tangan-mata. Penelitian menunjukkan bahwa stimulasi yang tepat pada masa-masa kritis perkembangan anak dapat memberikan dasar yang kuat untuk kemampuan motorik halus mereka di masa depan.

Selain itu, artikel ini juga menyoroti pentingnya peran orang tua dan pengasuh dalam memberikan lingkungan yang memadai dan bermain yang mendukung perkembangan motorik halus anak. Melalui interaksi dan aktivitas yang dirancang dengan baik, anak dapat mengembangkan keterampilan motorik halus dengan lebih baik.

Perkembangan motorik halus pada anak usia dini sangat penting untuk dikembangkan. Motorik halus adalah kemampuan anak untuk menggunakan otot kecil, seperti jari, tangan, dan pergelangan tangan, dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Anak yang memiliki kemampuan motorik halus yang baik akan lebih mudah dalam menyelesaikan tugas seperti menulis, menggambar, dan memegang benda dengan tepat.

Perkembangan motorik halus dapat dikembangkan melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan, seperti bermain lego, memasak, menyusun puzzle, dan bermain alat musik. Selain itu, orang tua maupun guru juga dapat memberikan latihan sederhana seperti menggambar, mewarnai, atau aktivitas yang melibatkan penggunaan jari-jari tangan.

Namun, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki perkembangan motorik halus yang berbeda-beda. Oleh karena itu, orang tua maupun guru harus memperhatikan kemampuan anak dan memberikan latihan yang sesuai dengan kemampuannya.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus pada anak antara lain faktor genetik, lingkungan, dan juga peran orang tua dalam memberikan stimulasi dan latihan yang tepat.

Dalam meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak, peran orang tua dan guru sangatlah penting. Selain memberikan stimulasi dan latihan yang tepat, orang tua dan guru juga harus memberikan perhatian yang cukup terhadap perkembangan motorik halus anak.

Hurlock, E. B. (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Sari, D. P. (2016). Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Pernapasan. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 67-72.

Suparno, P. (2015). Stimulasi Motorik Halus Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun