Mohon tunggu...
Zulfa Ahmad Kurniawan
Zulfa Ahmad Kurniawan Mohon Tunggu... -

Melalui halaman ini saya ingin berbagi informasi dan pendapat seputar Ekonomi Islam. Dikemas sesederhana mungkin tetapi tetap berdasarkan data yang valid. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengelola Dana Umat untuk Meningkatkan Kesejahteraan

26 Januari 2017   06:09 Diperbarui: 27 Januari 2017   10:29 4028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: print.kompas.com | Heru Sri Kumoro

Gerakan ini turut meningkatkan pemasukan masjid melalui kotak infak yang diputarkan. Sehingga takmir masjid bisa mengadakan sarapan untuk jamaah shubuh setiap hari minggu di pekan pertama setiap bulannya. Selain itu dari dana infak shubuh takmir membangun poliklinik di area masjid sebagai alternatif berobat bagi jamaah. Fasilitas ini diutamakan bagi penduduk di wilayah dakwah masjid Jogokariyan dan gratis untuk pengobatan ringan.

Sumber terlampir
Sumber terlampir
Pengeluaran dari kotak infak subuh 1437 H di antaranya digunakan untuk: bakti sosial di gunung kidul sebesar 4,6 juta, subsidi poliklinik sebesar 9 juta, santunan anak yatim sebesar 2,4 juta, dan konsumsi pengajian subuh sebesar 14,3 juta.

Kampung Ramadhan Jogokariyan
Program yang diadakan khusus di Bulan Ramadan ini berisi beberapa kegiatan. Pertama, Tarawih ala Madinah dan tarawih ala Gaza. Panitia ramadhan mendatangkan imam asli dari Madinah dan Gaza tujuannya untuk membuka wawasan jamaah tentang Madinah dan mendengar kabar tentang Gaza yang disampaikan langsung oleh imam tersebut pada saat ceramah tarawih.

Kedua, buka puasa bersama dengan porsi yang tersedia mencapai 1200. Total pemasukan kegiatan ini di tahun 1437 H sebesar Rp 323.758.700,- dan menyisakan saldo Rp 0,-

Ketiga, pasar sore Ramadan yaitu kegiatan berwirausaha untuk masyarakat di sekitar masjid dengan berjualan di sepanjang jalan Jogokariyan. Kegiatan ini gratis bagi para pedagang yang ingin berpartisipasi, panitia menyediakan meja dan kursi. Bahkan untuk calon pedagang yang tidak memiliki modal dan mengajukan bantuan modal kepada panitia akan diberikan modal yang berasal dari baitul maal masjid dengan akad qardh atau hibah bagi mereka yang memenuhi kriteria.

Baitul Maal
Tidak banyak masjid yang memiliki baitul maal. Tetapi takmir Masjid Jogokariyan berhasil mewujudkan dengan kepercayaan dari umat. Baitul Maal adalah program yang menampung dana zakat maal dari umat yang kemudian disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat.

Sumber terlampir
Sumber terlampir
Penyaluran di tahun 1437 H diantaranya diberikan kepada fakir miskin sebesar 29 juta, fisabilillah 49 juta, dan ibnu sabil/musafir sebesar 412 ribu.

Hotel Masjid Jogokariyan
Cita-cita menjadi masjid yang mandiri mendorong inovasi dan usaha takmir masjid untuk bisa menjalani dakwah dengan dana infak yang dikelola secara baik sehingga pengeluaran masjid tidak menjadi beban bagi masyarakat. Justru masjid yang ingin diusahakan terus berkontribusi bagi masyarakat sekitar. Ini dibuktikan dengan dibangun hotel setara bintang tiga yang terdiri dari 10 kamar regular dan satu kamar VIP di lantai tiga masjid. Setiap kamar dilengkapi TV, kamar mandi dalam dan AC sedangkan untuk kamar VIP fasilitas tambahan berupa single bed, kamar mandi dengan air hangat, bathtub. Keuntungan dari usaha ini diharapkan bisa memberikan tambahan pemasukan untuk dakwah masjid. Berikut adalah laporan keuangan hotel Masjid Jogokariyan:

Sumber terlampir
Sumber terlampir
Aula Islamic Center Masjid Jogokariyan
Selain hotel, didirikan juga Aula Islamic Center sebagai ruang untuk berbagai acara yang disewakan untuk umum. Ruangan dengan daya tampung hingga 200 orang dengan fasilitas meja-kursi seminar, 5 buah AC, LCD projector dan sound system. Harga sewa Aula Islamic Center untuk Pukul 08.00-12.00 sebesar Rp 300.000,- pukul 08.00-15.00 sebesar Rp 500.000,- dan pukul 08.00-18.00 sebesar Rp 750.000,-. Dengan berbagai usaha ini keuntungan yang diperoleh akan dimanfaatkan seluruhnya bagi kepentingan dakwah dan menyejahterkan umat.

Beberapa program yang dipaparkan di atas hanya sebagian kecil dari seluruh kegiatan yang ada di Masjid Jogokariyan yang sebenarnya sangat banyak. Tetapi dari sekian itu kita sudah dapat menyimpulkan bahwa apa yang mereka lakukan sangat inovatif dan patut dijadikan contoh bagi masjid lainnya. Sudah seharusnya takmir masjid di Indonesia membuat visi yang jelas untuk kebaikan umat agar selanjutnya dapat membuat perencanaan kegiatan dan merealisasikan dengan baik yang pada ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan ketaatan beribadah. Dengan begitu masjid dapat mewujudkan fungsinya tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan pusat peradaban.

Penulis: Zulfa Ahmad Kurniawan Mahasiswa Magister Ekonomi Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Daftar Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun