Apa itu sistem saraf? sistem saraf yaitu suatu sistem yang kompleks dan berperan penting dalam mengatur dan mengkoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Seperti aktivitas berjalan,berbicara, menelan, bernapas, kemudian semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat. Selain itu, sistem saraf juga membantu manusia untuk mengontrol bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan darurat. Sistem saraf pada manusia yaitu terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem ini berfungsi untuk mengambil informasi melalui bagian tubuh atau indera tertentu, kemudian memproses informasi tersebut dan akan memicu reaksi, seperti membuat otot manusia menjadi bergerak, merasakan sakit, atau bernapas.
Sistem saraf ini terbagi menjadi dua struktur atau susunan. Yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari saraf yang menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh manusia.
Disini penulis akan membahas tentang tiga bagian sistem saraf pusat manusia, yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak yaitu :
1. Otak
Otak merupakan mesin pengendali yang paling utama dari segala fungsitubuh. Seperti yang di sebutkan diatas, otak merupakan sistem saraf pusat manusia. Jika saraf pusat merupakan kontrol tubuh, maka otak adalah markas besarnya. Sampai saat ini masih sedikit yang mengetahui tentang bagaimana otak mengalami perubahan ketika masa anak-anak berkembang.Â
Para ilmuwan menemukan pemikiran bahwa gen menentukan bagaimana otak anak-anak disusun dan tidak seperti kebanyakan sel, sel-sel yang ada didalam otak yang bertanggung jawab atas pemrosesan informasi, serta berhenti membelah pada masa kanak-kanak. Otak seperti apa yang diturunkan kepada anak-anak, pada dasarnya mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubahnya. Namun, sepertinya pandangan itu salah. Otak mempunyai plastisitas (kelenturan) atau kemampuan untuk kemampuan untuk berubah yang tinggi, serta perkembangannya bergantung pada pengalaman (Nelson, Thomas, dan de Haan, 2006; Stettler & yang lain 2006). Apan yang aka dilakukan oleh anak-anak bisa mengubah perkembangan otak mereka.
Sel dan Bagian Otak Jumlah dan ukuran pada ujung saraf otak akan terus bertambah setidaknya sampai pada masa remaja. Pertambahan ukuran otak berhubungan dengan mylinasi- proses pembungkusan beberapa sel diotak oleh selubung myelin. Hal tersebut yang akan meningkatkan kecepatan jalur informasi pada sistem saraf. Menurut Tanner (dalam Santrock,1978) Myelinasi yang ada didaerah otak yang berhubungan dengan koordinasi mata, terus berlanjut hingga usia kurang lebih 4 tahun.Â
Myelinasi didaerah otak ini penting sekali untuk memfokuskan perhatian, hal ini masih berlangsung hingga usia kurang lebih 10 tahun. Proses tersebut mempunyai pengaruh pada pengajaran anak-anak yaitu anak-anak akan merasa kesulitan untuk memfokuskan perhatian dan mempertahankan dalam waktu yang sangat lama selama masa kanak-kanak awal, tetapi perhatian mereka akan meningkat ketika mereka melalui tahun-tahun disekolah dasar. Proses Myelinasi yang meningkat secara besar-besaran terjadi dbagian depan otak (lobus frontalis),tempat dimana terjadinya penalaran dan pemikiran, selama masa remaja. Nelson, Thomas dan de Haan(dalam Santrock, 2006).
Dalam sebuah studi yang menggunakan teknik pemindai otak yang canggih, terlihat anak-anak mengalami perubahan anatomi yang substansial antara usia 3 dan 15 tahun. Para peneliti juga menemukan bahwa otak anak-anak mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan nyata, car yang dilakukan yaitu pemindaian otak berulangkali pada anak-anak yang sama selama lebih dari 4 tahun. Ukuran otak secara keseluruhan tidak berubah dari usia 3 sampai 15 tahun. Namun, terjadi pertumbuhan yang cepat dalam lobus frontalis, terutamapada daerah-daerah yang berhubungan dengan perhatian, muncul dari usia 3 sampai 6 tahun. Berikut gambar lokasi empat lobus otak. Pertumbuhan yang cepat berada di lobus temporal (pemrosesan bahasa) dan lobus parietal (lokasi spasial) muncul dari usia 6 tahun hingga pubertas.
Otak dan Pendidikan Anak Pernyataan tentang manfaat pengetahuan tentang otak untuk anak-ank sangat spekulatif dan sering jauh dari apa yang diketahui oleh para ilmuwan saraf tentang otak. Menurut Sousa (dalam Santrock, 1995) tidaklah harus menelaah lebih jauh dari publisitas yang berlebihan tentang individu-individu "berotak kiri" yang lebih logis dan individu-individu "berotak kanan" yang lebih kreatif untuk mengetahui bahwa hubungan-hubungan antara ilmu saraf dan pendidikan otak biasanya salah.Â
Hubungan yang biasanya diajukan antara ilmu saraf dan pendidikan otak adalah bahwa terdapat periode yang penting atau sensitif-jendela peluang biologis-ketika pembelajarannya mudah, efektif, dan dipertahankan dengan mudah. Namu, tidak ada bukti dari ilmu persarafan untuk mendukung keyakinan ini. Bahkan ahli saraf yang terkenal menginformasikan pendidik, bahwa meskipun otak anak-anak mendapatkan lebih banyak informasi selama tahun-tahun awal, Â sebagian besar pembelajaran kemungkinan besar terjadi setelah formasi sinapsis stabil, yang terjadi setelah usia 10 tahun.Â