Mohon tunggu...
Mahasiswi Stitma
Mahasiswi Stitma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Pembelajaran dalam Al-Qur'an: Tafsir QS Ali 'Imran Ayat 164

23 Juli 2024   13:34 Diperbarui: 23 Juli 2024   14:33 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode adalah cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika proses pendidikan tidak menggunakan metode yang tepat, maka akan sulit untuk mendapatkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam memuat berbagai informasi tentang segala kehidupan yang berhubungan dengan manusia. Karena memang Al-Qur'an diturunkan kepada umat manusia, sebagai sumber petunjuk, sumber inspirasi dan sumber ilmu pengetahuan, salah satunya terkait dengan pendidikan. 

Metode pengajaran Al-Qur'an adalah cara yang harus ditempuh dalam proses belajar mengajar Al-Qur'an. Tujuan dari metode pengajaran dalam Al-Qur'an adalah agar dapat membaca dan mempelajari Al-Qur'an dengan baik dan benar serta fasih. Metode Al-Qur'an merujuk pada berbagai pendekatan dan teknik yang digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran Al-Qur'an. 

Dalam konteks pendidikan, metode Al-Qur'an dapat digunakan untuk membantu siswa memahami dan menghargai nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Al-Qur'an, dan untuk membantu mereka menerapkan ajaran ini dalam kehidupan mereka. (Sugeng Prianto, Darwin Hamisi, 2021)

Rasulullah  telah menyampaikan apa yang diturunkan kepadanya, kepada sahabat-sahabatnya. Mereka menyimpan dengan baik ilmu yang diajarkan Rasulullah  dalam bentuk hafalan maupun tulisan. Adapun beberapa metode yang digunakan antara lain:

1. Metode Uswatun Hasanah (Keteladanan)

Nabi Muhammad  merupakan contoh dari penerapannya metode ini. Muhammad Qutb misalnya, mengisyaratkan bahwa Nabi Muhammad  adalah contoh yang baik dan merupakan suatu metodologi dalam pengajaran. 

Bahwa harus mencontoh Nabi baik dari segi akhlak dalam bermasyarakat maupun dalam beribadah kepada Allah Ta'ala. Dalam dunia pendidikan hal ini sangat dibutuhkan dan harus ada yakni seseorang yang dapat dijadikan panutan yang baik, seperti guru yang harus menjadi contoh yang baik untuk murid atau anak didiknya. (Yusuf, 2013)

2. Metode Kisah

Kisah-kisah sebagai metode pendidikan ternyata memiliki daya tarik yang dapat menyentuuh perasaan. Islam menyadari sifat alamiah dan pengaruhnya yang sangat besar terhadap perasaan. Islam menggunakan kisah sejarah faktual sebagai metode pembelajaran dalam kehidupan manusia dimaksudkan agar manusia bisa berperilaku baik seperti yang ditampilkan di dalam kisah tersebut.

3. Metode Mauizhah (Nasehat)

Metode pembelajaran satu ini bertujuan untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar mereka dapat berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama. (Yulianti, 2022)

Penafsiran Q.S Ali 'Imran ayat 164

Artinya: "Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (Al-Qur'an) dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyata."

Sayyid Quthub dalam tafsirnya mengemukakan kesan yang sangat dalam dari penggunaan kata . Kata berarti "jiwa". Allah Ta'ala bermaksud menggambarkan bahwa hubungan Rasulullah dengan orang-orang mu'min adalah hubungan jiwa dengan jiwa.

Nabi Muhammad  merupakan Minnah (pemberian istimewa yang sangat diperlukan oleh manusia) bagi orang mu'min, beliau melaksanakan 3 tugas dari Allah Ta'ala: 1)  = membacakan al-kitab, 2)  = membersihkan/mensucikan, 3)  = mengajarkan al-Kitab dan hikmah (pemahaman dalam Islam). (Aris, 2022)

a. Membacakan al-Kitab

Membacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepada sahabat/manusia dengan mengkaji, menggali dan mengungkap makna yang terkandung didalamnya, sementara para sahabat mengikuti bacaan Rasulullah  dengan memperhatikan arti dan makna yang ada di dalamnya.

Mengikuti isi dan hukum yang terkandung di dalamnya, yang kemudian diamalkan kedalam kehidupan sehari-hari. ..Dengan mengikuti bacaan da mengkaji serata memahami apa yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat melahirkan tauhid, yaitu mengesakan Allah Ta'ala.

Dengan memperhatikan makna-makna di atas, maka selain untuk mencerdaskan manusia, Rasul bertugas untuk menjadikan manusia beriman/bertauhid, berakhlak mulia.

b. Membersihkan/mensucikan

Kata Tazkiyyah diartikan membersihkan, meluruskan, memperbaiki. Menurut Al-Maraghi yang di maksud membersihkan itu; aqidah yang kotor, dan akhlaq yang tidak baik. Jadi intinya tugas Rasulullah  adalah meliputi pembersihan aqidah yang kotor, pembersihan perilaku yang tidak terpuji dan pembersihan memperoleh harta dan juga cara penggunaannya. Tujuannya agar menjadikan manusia yang bermoral bersih baik dengan Allah, dengan dirinya dan dengan orang lain. (Ghina, 2018)

c. Mengajarkan al-Kitab dan al-Hikmah (pemahaman dalam Islam)

Tujuan Ta'lim Al-Kitab yang dilakukan Rasulullah  menurut Al-Maraghi diantaranya mendorong untuk belajar/mengajar tulis baca, menyebarkan cinta tulis baca dalam kehidupan di antara manusia, mengetahui hakikat arti dan isi syari'at/mengetahui dasar hukum.

Secara keseluruhan, metode pengajaran dalam Al-Qur'an memberikan pedoman yang jelas da praktis bagi pendidik dan peserta didik dalam menjalani kehidupan yang baik dan bermanfaat. Dengan menggunakan metode-metode ini, umat Islam dapat memperoleh pemahaman yang elbih mendalam tentang ajaran Islam dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Penulis:

Najla Aulia Kholaidah

Zulfa Imarah

Dosen: Putri Qurrata 'Ayun, Lc., S. Pd.

PAI, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

Referensi

Aris. (2022). Metode Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Qur'an. Tsaqafatuna, 4.1, 91--100.

Ghina, F. A. (2018). Konsep Pendidikan dalam Al-Qur'an (Perspektif Tafsir Al-Mishbah Dan Tafsir Fi Zhilalil Qur'an QS. Al-Baqarah: 151 Dan QS Ali 'Imran: 164). Skripsi, 66--69.

Sugeng Prianto, Darwin Hamisi, E. O. (2021). Metode Pendidikan Agama Islam dalam Al-Qur'an. At-Turots:Jurnal Pendidikan Islam, 2.2, 118--127. https://doi.org/10.51468/jpi.v2i2.45

Yulianti, E. T. (2022). Metode Belajar Al-Qur'an dan Masing-Masing Klebihannya. Detik Jabar.

Yusuf, U. (2013). Ke-Mutawatir-an Al-Qur'an: Metode Periwayatan dalam Sejarah Al-Qur'an. Hermeneutik, 7.2, 213--228. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/39079

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun